Lebaran Sudah Lewat, Harga Daging Sapi Belum Ada Tanda-tanda Kembali Normal
Rabu, 11 Mei 2022 - 16:23 WIB
Harga daging sapi di Cimahi belum ada tanda-tanda kembali normal meski lebaran sudah usai.Foto/ilustrasi
CIMAHI - Meski Hari Raya Idul Fitri sudah berlalu seminggu namun harga sejumlah komoditas di pasar tradisional di Kota Cimahi masih belum ada tanda-tanda akan turun.
Seperti yang terpantau di Pasar Atas Baru, Kota Cimahi, harga daging sapi masih dijual Rp140-150 ribu per kilogram. Padahal normalnya biasa dijual Rp120 ribu per kilogram.
"Memang harga turun, tapi masih tinggi kalau dibandingkan harga normalnya yang hanya Rp120 ribu per kilogram," kata salah seorang pedagang, Ginanjar (45), Rabu (11/5/2022).
Baca juga: Ciayumajakuning Dilanda Panas Menyengat, Ini Penjelasan BMKG Kertajati Majalengka
Menurutnya, pada saat lebaran dirinya sempat menjual Rp160-170 ribu per kilogram. Saat itu karena permintaan dari masyarakat meningkat sementara pasokan berkurang. Kondisi itu sudah biasa terjadi saat menjelang perayaan hari raya besar keagamaan.
Masih tingginya harga daging sapi lantaran komoditas tersebut sedang sulit didapatkan. Dirinya memperkirakan harga daging sapi akan bertahan pada harga tinggi hingga Idul Adha mendatang.
"Barangnya lagi susah, ada kemungkinan ditahan buat Idul Adha. Jadi bisa saja harga tetap tinggi," timpalnya.
Lebih lanjut dikatakannya, saat lebaran lalu penjualan daging sapi meningkat drastis. Bahkan dalam sehari dirinya sempat menjual hingga 2 kwintal daging sapi. Omzet yang didapatnya pun dalam sehari mencapai sekitar Rp6 juta.
Selain harga daging sapi, komoditas yang juga harganya masih tinggi adalah minyak goreng kemasan maupun minyak goreng curah. Untuk minyak goreng kemasan rata-rata dijual Rp24 ribu per liter, sementara untuk minyak goreng curah Rp23 ribu per liter.
"Minyak goreng juga masih mahal. Saya jual biasanya Rp48-52 ribu per dua liter," ucap pedagang kelontongan, Hana (50).
Seperti yang terpantau di Pasar Atas Baru, Kota Cimahi, harga daging sapi masih dijual Rp140-150 ribu per kilogram. Padahal normalnya biasa dijual Rp120 ribu per kilogram.
"Memang harga turun, tapi masih tinggi kalau dibandingkan harga normalnya yang hanya Rp120 ribu per kilogram," kata salah seorang pedagang, Ginanjar (45), Rabu (11/5/2022).
Baca juga: Ciayumajakuning Dilanda Panas Menyengat, Ini Penjelasan BMKG Kertajati Majalengka
Menurutnya, pada saat lebaran dirinya sempat menjual Rp160-170 ribu per kilogram. Saat itu karena permintaan dari masyarakat meningkat sementara pasokan berkurang. Kondisi itu sudah biasa terjadi saat menjelang perayaan hari raya besar keagamaan.
Masih tingginya harga daging sapi lantaran komoditas tersebut sedang sulit didapatkan. Dirinya memperkirakan harga daging sapi akan bertahan pada harga tinggi hingga Idul Adha mendatang.
"Barangnya lagi susah, ada kemungkinan ditahan buat Idul Adha. Jadi bisa saja harga tetap tinggi," timpalnya.
Lebih lanjut dikatakannya, saat lebaran lalu penjualan daging sapi meningkat drastis. Bahkan dalam sehari dirinya sempat menjual hingga 2 kwintal daging sapi. Omzet yang didapatnya pun dalam sehari mencapai sekitar Rp6 juta.
Selain harga daging sapi, komoditas yang juga harganya masih tinggi adalah minyak goreng kemasan maupun minyak goreng curah. Untuk minyak goreng kemasan rata-rata dijual Rp24 ribu per liter, sementara untuk minyak goreng curah Rp23 ribu per liter.
"Minyak goreng juga masih mahal. Saya jual biasanya Rp48-52 ribu per dua liter," ucap pedagang kelontongan, Hana (50).
(msd)
tulis komentar anda