Jembatan di Kajuara Kabupaten Bone Rusak Dihantam Banjir
Senin, 09 Mei 2022 - 22:10 WIB
BONE - Jembatan Sungai Garimpang Desa Kalero Kecamatan Kajuara Kabupaten Bone Sulawesi Selatan ambruk usai diterjang banjir, Senin (9/5/2022).
Pengerjaan jembatan ini merupakan proyek dana pemulihan ekonomi nasional (PEN) sebesar Rp6,8 miliar pada awal tahun 2022.
Kepala Desa Kalero, Darmais yang dikonfirmasi membenarkan hal tersebut. "Iya betul jembatan Garimpang Desa Kalero ambruk diterjang banjir yang berasal dari arus sungai," kata Darmais kepada Sindonews, Senin (9/5/2022).
Ia menyebutkan, penyebab ambruknya jembatan adalah kayu besar yang terbawa arus banjir dari hulu. Kata dia, arus ini menghantam tiang penyangga (penopang) rangka jembatan yang sementara dikerja.
Kata dia, dirinya dari lokasi bertemu dengan pemilik perusahaan. Ia meninjau lokasi bersama Jibang selaku Kabid Kontruksi Jalan dan Jembatan Dinas PUPR Bone, tim teknis, kepala tukang, pekerja, juga konsultan.
Sementara itu Kabid Kontruksi Jalan dan Jembatan Dinas PUPR Bone Jibang menuturkan Jembatan ini runtuh akibat intensitas hujan yang tinggi dalam dua hari ini.
Dia menyebutkan jembatan ini mulai dikerja pada bulan Januari tahun 2022 dan target selesai pada bulan Juni nanti.
"Kemarin pekerjanya libur, tiba-tiba datang banjir hantam tiangnya oleh pohon besar. Padahal sisa dua hari perakitan bajanya sudah rampung semua," tambahnya.
Dia memastikan, saat ini pihaknya sementara melakukan pengerjaan kembali, apalagi betonnya tidak ada yang rusak.
"Tidak ada ji masalah mau dibongkar kembali rangkanya baru dipasang kembali. Kalau ada yang hilang palingan bautnya ji, rangka baja tidak ada yang rusak," jelasnya.
Pengerjaan jembatan ini merupakan proyek dana pemulihan ekonomi nasional (PEN) sebesar Rp6,8 miliar pada awal tahun 2022.
Kepala Desa Kalero, Darmais yang dikonfirmasi membenarkan hal tersebut. "Iya betul jembatan Garimpang Desa Kalero ambruk diterjang banjir yang berasal dari arus sungai," kata Darmais kepada Sindonews, Senin (9/5/2022).
Ia menyebutkan, penyebab ambruknya jembatan adalah kayu besar yang terbawa arus banjir dari hulu. Kata dia, arus ini menghantam tiang penyangga (penopang) rangka jembatan yang sementara dikerja.
Kata dia, dirinya dari lokasi bertemu dengan pemilik perusahaan. Ia meninjau lokasi bersama Jibang selaku Kabid Kontruksi Jalan dan Jembatan Dinas PUPR Bone, tim teknis, kepala tukang, pekerja, juga konsultan.
Sementara itu Kabid Kontruksi Jalan dan Jembatan Dinas PUPR Bone Jibang menuturkan Jembatan ini runtuh akibat intensitas hujan yang tinggi dalam dua hari ini.
Dia menyebutkan jembatan ini mulai dikerja pada bulan Januari tahun 2022 dan target selesai pada bulan Juni nanti.
"Kemarin pekerjanya libur, tiba-tiba datang banjir hantam tiangnya oleh pohon besar. Padahal sisa dua hari perakitan bajanya sudah rampung semua," tambahnya.
Dia memastikan, saat ini pihaknya sementara melakukan pengerjaan kembali, apalagi betonnya tidak ada yang rusak.
"Tidak ada ji masalah mau dibongkar kembali rangkanya baru dipasang kembali. Kalau ada yang hilang palingan bautnya ji, rangka baja tidak ada yang rusak," jelasnya.
(agn)
tulis komentar anda