Horor Puncak Arus Mudik di Gilimanuk, Antrean Kendaraan Mengular 10 KM
Sabtu, 30 April 2022 - 11:59 WIB
Antrean panjang di Gilimanuk capai 10 Km. Foto: Chusna/SINDOnews
DENPASAR - Puncak arus mudik dari Bali ke Jawa, melalui pelabuhan Gilimanuk masih berlangsung hingga hari ini. Antrean kendaraan pemudik mencapai 10 kilometer, lebih parah dari sehari sebelumnya.
Hingga pagi ini, antrean panjang kendaraan pemudik telah mencapai kawasan Taman Nasional Bali Barat (TNBB). Kawasan hutan ini berada di KM 10 menuju Pelabuhan Gilimanuk.
"Sudah dari jam 7 pagi terjebak di hutan cekik (TNBB). (Mobil) tidak bergerak sama sekali," ujar Suparjo, pemudik yang menggunakan mobil pribadi, Sabtu (30/4/2022).
Sehari sebelumnya, antrean kendaraan pemudik hanya mencapai 2 kilometer dari pelabuhan. Kendaraan masih tertampung di kantong parkir yang berada di terminal kargo pelabuhan.
Namun, sejak Jumat malam, terminal kargo tidak cukup lagi menampung mobil pribadi yang terus berdatangan. Akibatnya, antrean mulai mengular hingga mencapai kawasan TNBB.
Di sepanjang kawasan TNBB hingga jalan masuk pelabuhan, polisi terus melakukan patroli. Hal itu guna memastikan keamanan pemudik dan mencegah kendaraan saling serobot.
Suparjo tidak tahu berapa lama akan terjebak antrean dan bisa masuk ke kapal feri. "Pasrah saja. Yang penting bisa sampai kampung sebelum takbiran," ujarnya.
Hingga pagi ini, antrean panjang kendaraan pemudik telah mencapai kawasan Taman Nasional Bali Barat (TNBB). Kawasan hutan ini berada di KM 10 menuju Pelabuhan Gilimanuk.
"Sudah dari jam 7 pagi terjebak di hutan cekik (TNBB). (Mobil) tidak bergerak sama sekali," ujar Suparjo, pemudik yang menggunakan mobil pribadi, Sabtu (30/4/2022).
Sehari sebelumnya, antrean kendaraan pemudik hanya mencapai 2 kilometer dari pelabuhan. Kendaraan masih tertampung di kantong parkir yang berada di terminal kargo pelabuhan.
Namun, sejak Jumat malam, terminal kargo tidak cukup lagi menampung mobil pribadi yang terus berdatangan. Akibatnya, antrean mulai mengular hingga mencapai kawasan TNBB.
Di sepanjang kawasan TNBB hingga jalan masuk pelabuhan, polisi terus melakukan patroli. Hal itu guna memastikan keamanan pemudik dan mencegah kendaraan saling serobot.
Suparjo tidak tahu berapa lama akan terjebak antrean dan bisa masuk ke kapal feri. "Pasrah saja. Yang penting bisa sampai kampung sebelum takbiran," ujarnya.
(san)
tulis komentar anda