Pemkot Surabaya Salurkan Bantuan Modal Usaha dan Kaki Palsu untuk Penyandang Disabilitas

Selasa, 26 April 2022 - 05:44 WIB
Kaki palsu diberikan pada penyandang disabilitas di Kota Pahlawan. SINDOnews/Aan Haryono
SURABAYA - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya berupaya untuk memenuhi kebutuhan penyandang disabilitas di Kota Pahlawan. Pihaknya bertindak cepat dengan menyalurkan sejumlah bantuan dengan menyebar kaki palsu, Senin (25/4/2022).

Ketua TP PKK Rini Indriyani beserta jajaran Dinas Sosial (Dinsos), kelurahan dan kecamatan, mengunjungi beberapa lokasi untuk menyalurkan bantuan. Pertama, memberikan bantuan berupa kaki palsu kepada penyandang disabilitas, yakni Bambang Sutrisno yang tinggal di kawasan Jalan Sidoyoso Kota Surabaya.

Di lokasi kedua, pemkot menyalurkan bantuan modal usaha kepada Dul Manan, yaitu penyandang disabilitas yang setiap harinya berprofesi sebagai pekerja servis elektronik di kawasan Jalan Tenggumung Kota Surabaya. Dan ketiga, memberikan bantuan modal usaha untuk Lailiyatul yang sedang merawat anaknya yang tengah mengidap epilepsi di kawasan Jalan Wonosari Wetan Kota Surabaya.



“Di lokasi pertama, kami juga baru mengetahui bahwa salah satu penyandang disabilitas memiliki anak yang tidak sekolah, karena terindikasi sulit berbicara atau bersosialisasi. Maka kami akan memberikan pendampingan dan penguatan kepada ibu,” kata Rini.

Ia melanjutkan, terdapat kesalahpahaman pada sang ibu dalam mengasuh anak. Sebab, tidak melakukan pemeriksaan untuk mengetahui kendala yang dialami anak tersebut.

“Anak itu ternyata belum pernah mencoba duduk di bangku sekolah untuk belajar bersosialisasi. Maka, kami akan membantu untuk memberikan terapi dan berharap bahwa sang ibu bisa terbuka dengan kami,” ujarnya.

Ia pun meminta kepada seluruh warga Kota Surabaya, khususnya para orang tua, apabila ada sesuatu hal yang terjadi kepada sang anak, diharapkan bisa membuka diri. Sebab, Pemkot Surabaya terus berusaha untuk memberikan bantuan atau intervensi.

“Ayo warga Surabaya harus peka terhadap anak-anaknya, karena ini untuk masa depan kita semua. Hal ini juga menjadi bekal orang tua untuk belajar bersabar dalam mengasuh buah hati mereka,” jelasnya.

Tak hanya itu saja, di kawasan Wonosari Wetan Kota Surabaya terdapat satu keluarga yang semua anaknya menyandang disabilitas. Sayangnya, anak pertama telah meninggal dunia, sedangkan anak kedua tidak bisa berjalan maupun berdiri, dan anak ketiga terindikasi mengalami disabilitas intelektual.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content