Mayat Korban Virus Corona di Equador Bergelimpangan di Rumah dan Jalan
Jum'at, 24 April 2020 - 20:31 WIB
QUITO - Wabah virus Corona atau COVID-19 di Equador sangat ganas. Sampai selama 15 hari pertama April 2020, pihak berwenang mendaftarkan 6.700 kematian di provinsi Guayaquil. Rata-rata 2.000 kematian pada Januari dan Februari.
Pihak berwenang Equador mengonfirmasi, wabah itu telah merusak perekonomian negara penghasil minyak dan membuat otoritas sanitasi di kota Guayaquil kewalahan di mana mayat berada di rumah atau berjam-jam tergeletak di jalanan.
Menteri Kesehatan Ekuador Juan Carlos Zevallos mengatakan, total kasus virus Corona di negara itu dua kali lebih tinggi dari yang dikonfirmasi sebelumnya. Pasalnya, pihak berwenang menambahkan 11 ribu kasus infeksi baru yang didapatkan dari hasil tes yang tertunda.
Pemerintah Equador akan menambahkan kasus baru ke total 11.183 infeksi. Hampir 24.000 hasil tes tertunda, menurut angka kementerian kesehatan, dan rata-rata mereka membutuhkan waktu seminggu untuk diproses.
Zevallos mengemukakan, pihak berwenang juga memanggil kerabat orang yang baru saja meninggal di Ekuador untuk memeriksa apakah orang yang meninggal itu memiliki gejala virus corona.
Ini dilakukan karena banyak kematian tidak terkait dengan penyakit tersebut karena kurangnya pengujian seperti dilansir dari Channel News Asia, Jumat (24/4/2020).
Pihak berwenang Equador mengonfirmasi, wabah itu telah merusak perekonomian negara penghasil minyak dan membuat otoritas sanitasi di kota Guayaquil kewalahan di mana mayat berada di rumah atau berjam-jam tergeletak di jalanan.
Menteri Kesehatan Ekuador Juan Carlos Zevallos mengatakan, total kasus virus Corona di negara itu dua kali lebih tinggi dari yang dikonfirmasi sebelumnya. Pasalnya, pihak berwenang menambahkan 11 ribu kasus infeksi baru yang didapatkan dari hasil tes yang tertunda.
Pemerintah Equador akan menambahkan kasus baru ke total 11.183 infeksi. Hampir 24.000 hasil tes tertunda, menurut angka kementerian kesehatan, dan rata-rata mereka membutuhkan waktu seminggu untuk diproses.
Zevallos mengemukakan, pihak berwenang juga memanggil kerabat orang yang baru saja meninggal di Ekuador untuk memeriksa apakah orang yang meninggal itu memiliki gejala virus corona.
Ini dilakukan karena banyak kematian tidak terkait dengan penyakit tersebut karena kurangnya pengujian seperti dilansir dari Channel News Asia, Jumat (24/4/2020).
(awd)
tulis komentar anda