Masyarakat Adat di Mimika Deklarasi Dukung Daerah Otonomi Baru Papua Tengah
Rabu, 13 April 2022 - 20:15 WIB
TIMIKA - Masyarakat adat di Kabupaten Mimika,Papuaturun ke jalan menggelar deklarasi dukungan pembentukan daerah otonomi baru (DOB) atau Pemekaran Papua Tengah di Timika.
Peserta deklarasi menegaskan wilayah Timika akan menjadi ibu kota DOB Papua Tengah. Massa bergerak sekitar pukul 09.00 WIT dari Kota Timika menuju ke Kantor Bupati Mimika.
Setiap perwakilan dari suku/kerukunan kemudian memberikan penyataan deklarasi dukungan pembentukan Provinsi Papua Tengah.
Sebanyak 18 perwakilan dari setiap suku di Timika ikut menggelar deklarasi dukungan untuk Provinsi Papua Tengah ini.
"Aksi turun ke jalan ini merupakan bentuk dukungan kepada pemerintah atas terbentuknya DOB Papua Tengah dengan ibu kotanya di Timika," ungkap Ketua Koordinator Aksi Deklarasi, Karel Kum dalam pernyataannya Rabu (13/4/2022).
Karel menyatakan, Suku Amungme bersama Suku Kamoro menyatakan menerima ibu kota Provinsi Papua Tengah ditempatkan di Timika. Dia meminta semua pihak mendukung dan menerima rencana ini.
"Kami terima provinsi Papua Tengah, di Timika harga mati. Siapapun yang menolak maka akan bertentangan dengan aturan," tegasnya.
Peserta deklarasi menegaskan wilayah Timika akan menjadi ibu kota DOB Papua Tengah. Massa bergerak sekitar pukul 09.00 WIT dari Kota Timika menuju ke Kantor Bupati Mimika.
Setiap perwakilan dari suku/kerukunan kemudian memberikan penyataan deklarasi dukungan pembentukan Provinsi Papua Tengah.
Sebanyak 18 perwakilan dari setiap suku di Timika ikut menggelar deklarasi dukungan untuk Provinsi Papua Tengah ini.
"Aksi turun ke jalan ini merupakan bentuk dukungan kepada pemerintah atas terbentuknya DOB Papua Tengah dengan ibu kotanya di Timika," ungkap Ketua Koordinator Aksi Deklarasi, Karel Kum dalam pernyataannya Rabu (13/4/2022).
Karel menyatakan, Suku Amungme bersama Suku Kamoro menyatakan menerima ibu kota Provinsi Papua Tengah ditempatkan di Timika. Dia meminta semua pihak mendukung dan menerima rencana ini.
"Kami terima provinsi Papua Tengah, di Timika harga mati. Siapapun yang menolak maka akan bertentangan dengan aturan," tegasnya.
tulis komentar anda