Ramadhan Saat Pandemi Covid-19, Khofifah Gelar Tadarus Online Bareng OPD
Jum'at, 24 April 2020 - 20:59 WIB
SURABAYA - Ramadhan telah tiba di tengah pandemi Covid-19. Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menggelar tadarus online yang juga melibatkan semua OPD di lingkup Pemprov Jatim.
Metode tadarus online ini sengaja dipilih di tengah adanya Pandemi Covid-19 yang menyebabkan tidak dimungkinkannya pelaksanaan tadarus seperti tahun sebelumnya.
"Sebagai upaya meningkatkan iman dan taqwa (imtaq), Pemprov Jatim menyelenggarakan tadarus online yang juga bisa diikuti seluruh masyarakat. Sehingga, di tengah pandemi covid-19 ini masyarakat tetap bisa melangsungkan berbagai amaliyah Ramadhan dari rumah masing-masing," ungkap Khofifah usai memimpin tadarus online dari Gedung Grahadi, Surabaya, (24/4/2020.
Tadarus online, jelas Khofifah, dilaksanakan setiap hari selama bulan Ramadhan pada pukul 08.30-10.00 WIB. Tadarus online dipandu dari Gedung Negara Grahadi. Sebagai bentuk upaya menekan penyebaran virus Covid-19, tadarus online dipimpin oleh lima hafidzoh.
"Bagi ASN yang bekerja dari rumah, saya minta untuk mengikuti tadarus online yang dipandu dari Grahadi begitu juga yang sedang di kantor juga mengikuti," ujarnya.
Di hari pertama puasa, Gubernur perempuan pertama di Jatim itu memimpin tadarus online. Dalam pelaksanaannya, OPD akan dilibatkan. Setiap harinya akan ada OPD yang ikut andil didalamnya. Teknisnya setelah hafidzoh memulai tadarus di 10 menit awal, maka di menit selanjutnya akan diteruskan oleh OPD. Setiap OPD berkesempatan untuk bertadarus secara online secara bergiliran.
"Selama bulan Ramadhan akan diadakan terus menerus, selain sebagai upaya meningkatkan imtaq, tadarus online juga menjadi bagian untuk memanjatkan doa kepada Allah SWT agar virus Covid-19 bisa segera berhenti penyebarannya," tutur orang nomor satu di Jatim ini.
Pada kesempatan tersebut, Gubernur Jatim meminta, bukan hanya ASN yang dilibatkan, tapi anak anak sekolah juga yang sedang belajar dari rumah. "Sebagai contoh, anak anak madrasah aliyah juga bisa diajak untuk bertadarus online. Jadwal bisa dibagi sehingga mereka berkesempatan juga," imbuhnya.
Para ustadzah yang memandu dipilih dari para hafidhoh yang akan memandu apabila saat bertadarus misal ada tajwid yang kurang tepat. "Ustadzah yang juga hafidzoh tersebut akan memandu selama berjalannya tadarus online ini, " tandas Khofifah.
Metode tadarus online ini sengaja dipilih di tengah adanya Pandemi Covid-19 yang menyebabkan tidak dimungkinkannya pelaksanaan tadarus seperti tahun sebelumnya.
"Sebagai upaya meningkatkan iman dan taqwa (imtaq), Pemprov Jatim menyelenggarakan tadarus online yang juga bisa diikuti seluruh masyarakat. Sehingga, di tengah pandemi covid-19 ini masyarakat tetap bisa melangsungkan berbagai amaliyah Ramadhan dari rumah masing-masing," ungkap Khofifah usai memimpin tadarus online dari Gedung Grahadi, Surabaya, (24/4/2020.
Tadarus online, jelas Khofifah, dilaksanakan setiap hari selama bulan Ramadhan pada pukul 08.30-10.00 WIB. Tadarus online dipandu dari Gedung Negara Grahadi. Sebagai bentuk upaya menekan penyebaran virus Covid-19, tadarus online dipimpin oleh lima hafidzoh.
"Bagi ASN yang bekerja dari rumah, saya minta untuk mengikuti tadarus online yang dipandu dari Grahadi begitu juga yang sedang di kantor juga mengikuti," ujarnya.
Di hari pertama puasa, Gubernur perempuan pertama di Jatim itu memimpin tadarus online. Dalam pelaksanaannya, OPD akan dilibatkan. Setiap harinya akan ada OPD yang ikut andil didalamnya. Teknisnya setelah hafidzoh memulai tadarus di 10 menit awal, maka di menit selanjutnya akan diteruskan oleh OPD. Setiap OPD berkesempatan untuk bertadarus secara online secara bergiliran.
"Selama bulan Ramadhan akan diadakan terus menerus, selain sebagai upaya meningkatkan imtaq, tadarus online juga menjadi bagian untuk memanjatkan doa kepada Allah SWT agar virus Covid-19 bisa segera berhenti penyebarannya," tutur orang nomor satu di Jatim ini.
Pada kesempatan tersebut, Gubernur Jatim meminta, bukan hanya ASN yang dilibatkan, tapi anak anak sekolah juga yang sedang belajar dari rumah. "Sebagai contoh, anak anak madrasah aliyah juga bisa diajak untuk bertadarus online. Jadwal bisa dibagi sehingga mereka berkesempatan juga," imbuhnya.
Para ustadzah yang memandu dipilih dari para hafidhoh yang akan memandu apabila saat bertadarus misal ada tajwid yang kurang tepat. "Ustadzah yang juga hafidzoh tersebut akan memandu selama berjalannya tadarus online ini, " tandas Khofifah.
(msd)
tulis komentar anda