Volkanolog ITB: Krakatau, Dari Era Kegelapan dan Masa Depannya

Kamis, 18 Juni 2020 - 16:02 WIB
Volkanolog Institut Teknologi Bandung (ITB), Mirzam Abdurrachman. Foto/Dok. Humas ITB
BANDUNG - Gunung Krakatau yang berada di tengah-tengah Selat Sunda, merupakan salah satu gunung api aktif di Indonesia. Leluhur Gunung tersebut sering disebut sebagai Proto Krakatau atau Krakatau Purba.

(Baca juga: Pol Espargaro: Motor Honda Mampu Memenangkan Lomba, Saya Menginginkannya )

Serba-serbi tentang Gunung Krakatau tersebut disampaikan oleh Volkanolog Institut Teknologi Bandung (ITB), Mirzam Abdurrachman, dalam Geoseminar 2020 secara daring yang diadakan Pusat Survei Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dengan tema "Gunung Api (Past, Present & Future)" pada Rabu (3/6/2020).

Dalam webinar tersebut seperti dikutip dari ITB.ac.id, Mirzam secara khusus mengulas topik Gunung Krakatau dengan judul presentasi "Dinasti Krakatau: Era Kegelapan, Hindia Belanda, dan Indonesia".

Mirzam mengawali paparannya pada era kegelapan berkisar 600.000 tahun lampau. Menurut hipotesis beberapa ilmuwan, terjadi letusan gunung api pada daerah ekuator bumi sekitar 100.000 tahun silam dengan 27 titik di antaranya berada di Indonesia.



"Letusan yang terjadi pada Proto Krakatau diprediksi menghasilkan kaldera dan membelah Pulau Jawa dan Sumatera," kata Mirzam.

(Baca juga: 5 Olahan Mudah dan Praktis yang Bisa Dibuat Pria )

Masa Hindia-Belanda, ujar Mirzam, mulai dilakukan penyusunan peta topografi dan vulkanologi yang dibuat oleh Junghuhn selama dua periode hingga 1855.

Sedangkan untuk mempelajari waktu letusan Gunung Krakatau Purba yang lebih akurat, digunakan catatan sejarah dengan judul Catatan Pustaka Raja Purwa yang disusun oleh Ranggawarsita.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More