KPU Kota Makassar Bekali KP3 Pencegahan Berita Hoaks

Selasa, 15 Maret 2022 - 15:08 WIB
KPU Kota Makassar kembali melaksanakan program Kelurahan Peduli Pemilu dan Pemilihan (KP3) yang berlangsung di Hotel Almadera Makassar. Foto: Humas KPU Makassar
MAKASSAR - KPU Kota Makassar kembali melaksanakan program Kelurahan Peduli Pemilu dan Pemilihan (KP3) yang berlangsung di Hotel Almadera Makassar. Peserta kegiatan kali ini merupakan kader KP3 dari Kecamatan Tamalate, Kelurahan Maccini Sombala' dan Kecamatan Rappocini Kelurahan Gunung Sari.

Kegiatan ini menghadirkan tiga komisioner KPU Makassar sebagai pemateri. Di antaranya ialah Endang Sari selaku Kordiv Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, SDM, dan Partisipasi Masyarakat; Romy Harminto selaku Kordiv Perencanaan, Data, dan Informasi; serta Abd Rahman Kordiv Divisi Hukum dan Pengawasan.

"Program KP3 ini nantinya diharapkan dapat melahirkan pemilih yang sadar akan hak pilihnya, pemilih yang dengan sadar memilih kandidat karena gagasan, dan visi misi yang ditawarkan, bukan karena dimobilisasi. Pemilih yang tidak terprovokasi SARA, tidak menyebar hoaks , pemilih yang tidak tergiur oleh politik uang," kata Endang.





Endang fokus menekankan pentingnya identifikasi dan pencegahan berita hoaks . Ia memaparkan bahwa pembahasan terkait informasi atau berita bohong menjadi penting dalam program KP3.

"Karena hoaks masih menjadi tantangan yang terus dilawan dalam setiap pemilu dan pilkada. Sehingga kita mesti menekankan tentang pentingnya literasi digital," ujar Endang.

Dia melanjutkan, netizen harus berhati-hati dalam mencerna informasi, jangan langsung dipercaya dan disebarkan. "Masyarakat harus terbiasa untuk lakukan kroscek dan analisis terhadap sebuah informasi. Informasi perlu disaring dulu sebelum sharing," sambungnya.

Sementara itu, Abd Rahman menjelaskan terkait bahaya politik uang pada Pemilu dan Pemilihan. Ia menegaskan bahwa praktik politik uang ini dapat menerpa seluruh lapisan masyarakat.

"Hukumannya juga berat, baik bagi pemberi dan pelaku. Sehingga ini menjadi ancaman dan berbahaya bagi masyarakat," terangnya.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content