Impor Jawa Timur Selama Januari 2022 Turun 17,99 Persen
Rabu, 16 Februari 2022 - 11:05 WIB
SURABAYA - Impor Jawa Timur (Jatim) pada Januari 2022 turun sebesar 17,99 persen dibandingkan bulan Desember 2021, yaitu dari USD 2,76 miliar menjadi USD 2,26 miliar. Penurunan nilai impor ini disebabkan oleh kinerja impor sektor migas dan nonmigas Jawa Timur yang mengalami penurunan.
Impor migas bulan Januari 2022 turun sebesar 24,88 persen, dari USD687,45 juta menjadi USD516,45 juta. Impor migas menyumbang 22,85 persen dari total impor pada Januari 2022 . Nilai impor migas ini naik 44,68 persen bila dibanding bulan Januari 2021.
baca juga: Siswa di Lamongan Belajar di Ruang Kelas yang Terendam Banjir Luapan Anak Bengawan Solo
Sedangkan nilai impor nonmigas pada bulan Januari 2022 turun sebesar 15,70 persen dibandingkan bulan sebelumnya, dari USD 2,07 miliar menjadi USD 1,74 miliar. Impor nonmigas menyumbang 77,15 persen dari total impor pada Januari 2022.
"Dibandingkan Januari 2021, nilai impor nonmigas mengalami peningkatan sebesar 25,01 persen," kata Koordinator Fungsi Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim, Umar Sjaifudin dalam rilisnya, Rabu (16/2/2022).
Pada Januari 2022, golongan Besi dan baja (HS 72) merupakan komoditas utama impor Jatim dengan nilai transaksi sebesar USD172,82 juta. Jumlah itu naik sebesar 14,40 persen dari bulan sebelumnya yang mencapai USD151,07 juta.
Kelompok barang ini berkontribusi 9,91 persen dari total impor nonmigas Jatim pada Januari 2022. "Kelompok barang ini utamanya diimpor dari Tiongkok. Totalnya sebesar USD54,50 juta," imbuh Umar.
Selama Januari 2022, impor Jatim masih didominasi oleh golongan bahan baku dan penolong dengan nilai USD1,65 miliar dengan kontribusi sebesar 73,20 persen.
Baca juga: Jengkel Diselingkuhi dan Ditalak Suami, Istri Bongkar Rumah Hasil Kerja Jadi TKI
Sementara itu, impor barang-barang konsumsi merupakan golongan barang urutan berikutnya, dengan nilai USD 456,97 juta setara 20,21 persen. Barang-barang modal merupakan kelompok impor terkecil, dengan peranan sebesar 6,59 persen atau dengan nilai sebesar USD 148,92 juta.
Data BPS Jatim juga mencatat, Tiongkok tercatat sebagai negara importir terbesar selama Januari 2022. Baik diantara negara-negara Asia maupun dunia dengan kontribusi sebesar 35,22 persen. Disusul dari India dan Amerika Serikat yang berkontribusi pada pasar impor nonmigas masing-masing 5,67 persen dan 5,24 persen.
Nilai impor nonmigas dari Tiongkok bulan Januari 2022 sebesar USD 614,31 juta. Diikuti impor nonmigas dari India sebesar USD98,81 juta serta impor nonmigas dari Amerika Serikat sebesar USD91,41 juta. Kelompok negara ASEAN masih menjadi salah satu pemasok utama barang komoditi nonmigas ke Jatim selama Januari 2022 yang mencapai USD253,70 juta.
Impor migas bulan Januari 2022 turun sebesar 24,88 persen, dari USD687,45 juta menjadi USD516,45 juta. Impor migas menyumbang 22,85 persen dari total impor pada Januari 2022 . Nilai impor migas ini naik 44,68 persen bila dibanding bulan Januari 2021.
baca juga: Siswa di Lamongan Belajar di Ruang Kelas yang Terendam Banjir Luapan Anak Bengawan Solo
Sedangkan nilai impor nonmigas pada bulan Januari 2022 turun sebesar 15,70 persen dibandingkan bulan sebelumnya, dari USD 2,07 miliar menjadi USD 1,74 miliar. Impor nonmigas menyumbang 77,15 persen dari total impor pada Januari 2022.
"Dibandingkan Januari 2021, nilai impor nonmigas mengalami peningkatan sebesar 25,01 persen," kata Koordinator Fungsi Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim, Umar Sjaifudin dalam rilisnya, Rabu (16/2/2022).
Pada Januari 2022, golongan Besi dan baja (HS 72) merupakan komoditas utama impor Jatim dengan nilai transaksi sebesar USD172,82 juta. Jumlah itu naik sebesar 14,40 persen dari bulan sebelumnya yang mencapai USD151,07 juta.
Kelompok barang ini berkontribusi 9,91 persen dari total impor nonmigas Jatim pada Januari 2022. "Kelompok barang ini utamanya diimpor dari Tiongkok. Totalnya sebesar USD54,50 juta," imbuh Umar.
Selama Januari 2022, impor Jatim masih didominasi oleh golongan bahan baku dan penolong dengan nilai USD1,65 miliar dengan kontribusi sebesar 73,20 persen.
Baca juga: Jengkel Diselingkuhi dan Ditalak Suami, Istri Bongkar Rumah Hasil Kerja Jadi TKI
Sementara itu, impor barang-barang konsumsi merupakan golongan barang urutan berikutnya, dengan nilai USD 456,97 juta setara 20,21 persen. Barang-barang modal merupakan kelompok impor terkecil, dengan peranan sebesar 6,59 persen atau dengan nilai sebesar USD 148,92 juta.
Data BPS Jatim juga mencatat, Tiongkok tercatat sebagai negara importir terbesar selama Januari 2022. Baik diantara negara-negara Asia maupun dunia dengan kontribusi sebesar 35,22 persen. Disusul dari India dan Amerika Serikat yang berkontribusi pada pasar impor nonmigas masing-masing 5,67 persen dan 5,24 persen.
Nilai impor nonmigas dari Tiongkok bulan Januari 2022 sebesar USD 614,31 juta. Diikuti impor nonmigas dari India sebesar USD98,81 juta serta impor nonmigas dari Amerika Serikat sebesar USD91,41 juta. Kelompok negara ASEAN masih menjadi salah satu pemasok utama barang komoditi nonmigas ke Jatim selama Januari 2022 yang mencapai USD253,70 juta.
(msd)
tulis komentar anda