Tanggul Sungai Cihaur Jebol, Puluhan Rumah Warga di KBB Terendam Banjir
Selasa, 15 Februari 2022 - 20:20 WIB
BANDUNG BARAT - Hujan deras yang turun pada Selasa (15/2/2022) sore membuat puluhan rumah di Kampung Ciharashas, RT 4/4, Desa Margajaya, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat (KBB), terendam banjir.
Banjir tersebut diakibatkan meluapnya aliran Sungai Cihaur karena debit air meningkat karena kiriman dari hulu, serta jebolnya tanggul penahan air yang baru dibangun dua tahun lalu.
Baca juga: Herry Wirawan Lolos dari Hukuman Mati, Hakim: Keadilan bagi Korban dan Terdakwa
"Pendataan sementara ada 20 rumah yang terendam banjir dan 90 jiwa terdampak hingga harus mengungsi ke rumah kerabatnya yang tidak kebanjiran," tutur Ketua RW 4 Kampung Ciharashas, Jajang Suhendi.
Dikatakannya, ketinggian air sempat mencapai 1,5 meter sehingga sempat membuat warga panik. Namun air cepat menyusut dan kini tinggal menyisakan sekitar setengah meter lagi yang masih merendam kawasan permukikan.
Pihaknya sudah meminta bantuan ke petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), KBB, agar genangan air disedot supaya bisa cepat surut. Khususnya yang menggenangi rumah warga, karena banyak perabot yang tidak sempat diselamatkan.
"Banyak alat rumah tangga terutama barang elektronik yang rusak terendam air, ada juga yang terbawa arus," ucapnya.
Sementara salah seorang warga Dadang Suprapto (56) mengatakan, akibat banjir tersebut, dirinya bersama istri dan satu orang anaknya harus mengungsi sementara ke rumah anaknya yang paling tua. Sebab hingga kini rumahnya masih terendam air.
"Saya sekeluarga harus mengungsi, semua barang-barang juga banyak yang tidak bisa diselamatkan," keluhnya.
Banjir tersebut diakibatkan meluapnya aliran Sungai Cihaur karena debit air meningkat karena kiriman dari hulu, serta jebolnya tanggul penahan air yang baru dibangun dua tahun lalu.
Baca juga: Herry Wirawan Lolos dari Hukuman Mati, Hakim: Keadilan bagi Korban dan Terdakwa
"Pendataan sementara ada 20 rumah yang terendam banjir dan 90 jiwa terdampak hingga harus mengungsi ke rumah kerabatnya yang tidak kebanjiran," tutur Ketua RW 4 Kampung Ciharashas, Jajang Suhendi.
Dikatakannya, ketinggian air sempat mencapai 1,5 meter sehingga sempat membuat warga panik. Namun air cepat menyusut dan kini tinggal menyisakan sekitar setengah meter lagi yang masih merendam kawasan permukikan.
Pihaknya sudah meminta bantuan ke petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), KBB, agar genangan air disedot supaya bisa cepat surut. Khususnya yang menggenangi rumah warga, karena banyak perabot yang tidak sempat diselamatkan.
"Banyak alat rumah tangga terutama barang elektronik yang rusak terendam air, ada juga yang terbawa arus," ucapnya.
Sementara salah seorang warga Dadang Suprapto (56) mengatakan, akibat banjir tersebut, dirinya bersama istri dan satu orang anaknya harus mengungsi sementara ke rumah anaknya yang paling tua. Sebab hingga kini rumahnya masih terendam air.
"Saya sekeluarga harus mengungsi, semua barang-barang juga banyak yang tidak bisa diselamatkan," keluhnya.
(msd)
tulis komentar anda