Perindo Trenggalek Jual Minyak Goreng Rp13.000, Ludes Diserbu Emak-emak
Selasa, 08 Februari 2022 - 14:03 WIB
Partai Perindo Trenggalek mengadakan Bazar Minyak Goreng Rp13.000, ludes diserbu emak-emak.Foto/ist
TRENGGALEK - Keresahan masyarakat terkait kelangkaan minyak goreng dijawab Partai Perindo DPD Kabupaten Trenggalek. Mereka menggelar pasar murah khususnya minyak goreng di gedung pertemuan Prihartono, Desa/Kecamatan Karangan, Kabupaten Trenggalek, Selasa (8/2/2022).
Stok yang disediakan sebanyak 1.500 liter ludes dalam waktu dua jam. Harga minyak goreng dijual Rp 13.000 per liter atau lebih murah daripada harga pasaran, Rp 17.000 sampai Rp 19.000 per liter minyak goreng.
Baca juga: Gubernur Khofifah Ungkap Dugaan Penyebab Kelangkaan Minyak Goreng di Jawa Timur
"Ada 700 warga dari Kecamatan Karangan yang memanfaatkan bazar murah," kata Ketua DPD Partai Perindo Kabupaten Trenggalek Rudi Harsono dihubungi di sela-sela Pasar Murah.
Menurut dia, selaku panitia, sangat terkejut melihat antusias masyarakat mengikut bazar murah. Meski begitu, panitia menggunakan protokol kesehatan secara ketat. Mulai pakai masker, jaga jarak, dan hand sanitizer.
"Kami mengucapkan terimakasih kepada Bapak Hary Tanoe ketua umum, dan ketua DPW HM Mirdasy. Kami juga berterima kasih kepada Muspika Karangan yang telah mendukung terselenggaranya kegiatan ini," katanya.
Rudi menambahkan, partai Perindo akan berupaya mengusung program sosial yang bisa membantu rakyat, terutama kelangkaan minyak goreng yang saat ini terjadi. Ini adalah bazar yang pertama, ke depan kami akan mengupayakan jumlah alokasi minyak lebih banyak lagi sehingga akan lebih banyak masyarakat yang merasakan manfaat ini.
Suratmiati, warga Desa Jati mengatakan sangat berterima kasih atas program Bazar Murah Partai Perindo. "Saya sangat senang bisa mendapatkan minyak goreng murah, semoga partai perindo terus membawa program-program yang bisa mendukung kebutuhan rakyat kecil seperti kami" tutur Ratmi.
Pada kesempatan tersebut, partai Perindo memanfaatkan bazar sebagai sarana membantu masyarakat mengurangi kelangkaan minyak di Trenggalek. "Kami juga menyosialisasikan logo baru Partai Perindo. Semoga bazar ini dapat membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan terutama minta goreng," tutup Rudi Harsono.
Stok yang disediakan sebanyak 1.500 liter ludes dalam waktu dua jam. Harga minyak goreng dijual Rp 13.000 per liter atau lebih murah daripada harga pasaran, Rp 17.000 sampai Rp 19.000 per liter minyak goreng.
Baca juga: Gubernur Khofifah Ungkap Dugaan Penyebab Kelangkaan Minyak Goreng di Jawa Timur
"Ada 700 warga dari Kecamatan Karangan yang memanfaatkan bazar murah," kata Ketua DPD Partai Perindo Kabupaten Trenggalek Rudi Harsono dihubungi di sela-sela Pasar Murah.
Menurut dia, selaku panitia, sangat terkejut melihat antusias masyarakat mengikut bazar murah. Meski begitu, panitia menggunakan protokol kesehatan secara ketat. Mulai pakai masker, jaga jarak, dan hand sanitizer.
"Kami mengucapkan terimakasih kepada Bapak Hary Tanoe ketua umum, dan ketua DPW HM Mirdasy. Kami juga berterima kasih kepada Muspika Karangan yang telah mendukung terselenggaranya kegiatan ini," katanya.
Rudi menambahkan, partai Perindo akan berupaya mengusung program sosial yang bisa membantu rakyat, terutama kelangkaan minyak goreng yang saat ini terjadi. Ini adalah bazar yang pertama, ke depan kami akan mengupayakan jumlah alokasi minyak lebih banyak lagi sehingga akan lebih banyak masyarakat yang merasakan manfaat ini.
Suratmiati, warga Desa Jati mengatakan sangat berterima kasih atas program Bazar Murah Partai Perindo. "Saya sangat senang bisa mendapatkan minyak goreng murah, semoga partai perindo terus membawa program-program yang bisa mendukung kebutuhan rakyat kecil seperti kami" tutur Ratmi.
Pada kesempatan tersebut, partai Perindo memanfaatkan bazar sebagai sarana membantu masyarakat mengurangi kelangkaan minyak di Trenggalek. "Kami juga menyosialisasikan logo baru Partai Perindo. Semoga bazar ini dapat membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan terutama minta goreng," tutup Rudi Harsono.
(msd)
tulis komentar anda