3 Jenderal NII Ditangkap Polisi, Ridwan Kamil: Mudah-mudahan Ada Efek Jera
Jum'at, 04 Februari 2022 - 21:49 WIB
BANDUNG - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengapresiasi jajaran Polres Garut, Polda Jabar dan BNPT yang telah menangkap tiga petinggi organisasi terlarang, Negara Islam Indonesia (NII).
"Saya apresiasi BNPT dan Polda Jabar serta Polres Garut yang telah menangkap tiga orang petinggi NII," ujar Ridwan Kamil saat kunjungan kerja ke Kabupaten Cirebon, Jumat (4/2/2022).
Sodikin, Jajang dan Ujer, warga Kabupaten Garut yang mengaku sebagai jenderal NII itu ditangkap kepolisian dan dihadirkan dalam jumpa pers di Mako Polres Garut, Kamis (3/2/2022). Ketiganya berperan besar dalam menyebarkan paham radikal di media sosial maupun secara langsung.
"Tiga orang ini mengaku jenderal NII. Mereka sudah melakukan banyak baiat di pesantren dan masyarakat awam," katanya.
Gubernur yang akrab disapa Kang Emil itu berharap, peristiwa tersebut menjadi pelajaran bagi semua pihak, agar tidak main-main dengan Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI yang sudah menjadi landasan negara.
"Mudah-mudahan ini menjadi pembelajaran dan memberi efek jera," tegas Kang Emil.
Menurutnya, Pancasila sudah sangat akomodatif terhadap keberagaman Indonesia, termasuk dalam dakwah Islam. Dengan demikian, tak perlu lagi ada konsep-konsep di luar kepancasilaan.
"Pancasila sudah sangat akomodatif, maka tak perlu lagi ada konsep-konsep lain diluar itu," tegasnya lagi.
Pihaknya pun mendorong kepolisian untuk terus mencari pihak-pihak yang hendak merongrong kewibawaan Pancasila dan NKRI.
"Saya dukung kepolisian untuk terus mencari seluas-luasnya mereka yang hendak merongrong kewibawaan Pancasila dan NKRI," tandasnya.
"Saya apresiasi BNPT dan Polda Jabar serta Polres Garut yang telah menangkap tiga orang petinggi NII," ujar Ridwan Kamil saat kunjungan kerja ke Kabupaten Cirebon, Jumat (4/2/2022).
Sodikin, Jajang dan Ujer, warga Kabupaten Garut yang mengaku sebagai jenderal NII itu ditangkap kepolisian dan dihadirkan dalam jumpa pers di Mako Polres Garut, Kamis (3/2/2022). Ketiganya berperan besar dalam menyebarkan paham radikal di media sosial maupun secara langsung.
"Tiga orang ini mengaku jenderal NII. Mereka sudah melakukan banyak baiat di pesantren dan masyarakat awam," katanya.
Gubernur yang akrab disapa Kang Emil itu berharap, peristiwa tersebut menjadi pelajaran bagi semua pihak, agar tidak main-main dengan Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI yang sudah menjadi landasan negara.
"Mudah-mudahan ini menjadi pembelajaran dan memberi efek jera," tegas Kang Emil.
Menurutnya, Pancasila sudah sangat akomodatif terhadap keberagaman Indonesia, termasuk dalam dakwah Islam. Dengan demikian, tak perlu lagi ada konsep-konsep di luar kepancasilaan.
"Pancasila sudah sangat akomodatif, maka tak perlu lagi ada konsep-konsep lain diluar itu," tegasnya lagi.
Pihaknya pun mendorong kepolisian untuk terus mencari pihak-pihak yang hendak merongrong kewibawaan Pancasila dan NKRI.
"Saya dukung kepolisian untuk terus mencari seluas-luasnya mereka yang hendak merongrong kewibawaan Pancasila dan NKRI," tandasnya.
(shf)
tulis komentar anda