Prajurit TNI Asal Jambi yang Gugur di Papua Berencana Menikah Usai Tugas
Jum'at, 28 Januari 2022 - 15:04 WIB
JAMBI - Tindas Barasa,(56) tak bisa menyembunyikan kesedihan di raut wajahnya. Ayah dari Pratu Tuppal Halomoan Barasa (23) itu mengaku hancur perasaannya usai mengetahui putranya gugur akibat kontak senjata dengan kelompok bersenjata di Distrik Gome, Kabupaten Puncak, Papu Kamis (27/1/2022) lalu.
Padahal, usai melaksanakan tugas dari Papua , anak kedua dari tiga bersaudara tersebut berencana akan menikah dengan kekasih hatinya.
"Perasaan hancur kehilangan putra seperti ini. Walaupun kami tahu tugas prajurit mengabdi kepada bangsa dan negara. Kami memahami, tapi secara pribadi hati kami hancur berkeping-keping. Tidak bisa dilukiskan," ujarnya saat ditemui di rumah duka di Jalan TP Sriwijaya, Lorong Kejaon, No 10, Kelurahan Rawasari, Kecamatan Alam Barajo, Kota Jambi, Jambi, Jumat (28/1/2022).
Menurutnya, semua orang tua yang meninggal anaknya di sana (Papua) tentu sangat terpukul. "Apa lagi anak kami belum berkeluarga. Rencana akan nikah usai penugasan," sebut Tindas.
"Dia ditugaskan selama 9 bulan. Di Papua ini, baru berjalan 5 bulan, 4 bulan lagi selesai. Rencananya, anak kami dengan calon istrinya habis penugasan ini mau menikah," imbuhnya.
Sementara, sang ibu Dengsi Siagian (55) masih sedih sejak mendapatkan kabar tersebut. "Kondisi ibu, sejak dapat kabar tersebut nangis terus. Hingga sekarang masih shock," sebutnya. Baca: Gempa M5,0 Guncang Bolaang Uki, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami.
Dia berharap, pimpinan tertinggi TNI atau komando atas bisa menyelesaikan permasalahan yang terjadi di Papua.
"Saya berharap, para OPM bisa sadar dan dapat kembali ke NKRI sehingga tidak ada terjadi korban jiwa lagi, Tuppal-Tuppal lain lagi terutama dari TNI," harapnya. Baca Juga: Polisi Tangkap Pentolan Ormas GMBI Usai Demo Anarkistis di Polda Jabar.
Ketua RT 19, Ubaidillah mengaku prihatin atas wafatnya Pratu Tuppal Halomoan Barasa yang merupakan warganya. "Orangnya baik, perhatian, kalau pulang dinas selalu bergaul dengan warga," pungkasnya.
Lihat Juga: Soroti Program Transmigrasi ke Papua, Tokoh Masyarakat: Pemberdayaan Masyarakat yang Harus Dilakukan
Padahal, usai melaksanakan tugas dari Papua , anak kedua dari tiga bersaudara tersebut berencana akan menikah dengan kekasih hatinya.
"Perasaan hancur kehilangan putra seperti ini. Walaupun kami tahu tugas prajurit mengabdi kepada bangsa dan negara. Kami memahami, tapi secara pribadi hati kami hancur berkeping-keping. Tidak bisa dilukiskan," ujarnya saat ditemui di rumah duka di Jalan TP Sriwijaya, Lorong Kejaon, No 10, Kelurahan Rawasari, Kecamatan Alam Barajo, Kota Jambi, Jambi, Jumat (28/1/2022).
Menurutnya, semua orang tua yang meninggal anaknya di sana (Papua) tentu sangat terpukul. "Apa lagi anak kami belum berkeluarga. Rencana akan nikah usai penugasan," sebut Tindas.
"Dia ditugaskan selama 9 bulan. Di Papua ini, baru berjalan 5 bulan, 4 bulan lagi selesai. Rencananya, anak kami dengan calon istrinya habis penugasan ini mau menikah," imbuhnya.
Sementara, sang ibu Dengsi Siagian (55) masih sedih sejak mendapatkan kabar tersebut. "Kondisi ibu, sejak dapat kabar tersebut nangis terus. Hingga sekarang masih shock," sebutnya. Baca: Gempa M5,0 Guncang Bolaang Uki, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami.
Dia berharap, pimpinan tertinggi TNI atau komando atas bisa menyelesaikan permasalahan yang terjadi di Papua.
"Saya berharap, para OPM bisa sadar dan dapat kembali ke NKRI sehingga tidak ada terjadi korban jiwa lagi, Tuppal-Tuppal lain lagi terutama dari TNI," harapnya. Baca Juga: Polisi Tangkap Pentolan Ormas GMBI Usai Demo Anarkistis di Polda Jabar.
Ketua RT 19, Ubaidillah mengaku prihatin atas wafatnya Pratu Tuppal Halomoan Barasa yang merupakan warganya. "Orangnya baik, perhatian, kalau pulang dinas selalu bergaul dengan warga," pungkasnya.
Lihat Juga: Soroti Program Transmigrasi ke Papua, Tokoh Masyarakat: Pemberdayaan Masyarakat yang Harus Dilakukan
(nag)
tulis komentar anda