Jalin Sinergi, Bea Cukai Balikpapan Kunjungi Wali Kota Rizal Effendi
Kamis, 11 Juni 2020 - 20:14 WIB
BALIKPAPAN - Dalam rangka mempererat sinergi yang telah terjalin antara Bea Cukai dengan Pemerintah Kota Balikpapan dalam pelayanan dan pengawasan, Kepala Kantor Bea Cukai Balikpapan, Firman Sane Hanafiah mengunjungi Wali Kota Balikpapan, Rizal Effendi, Jumat pekan lalu.
Firman memulai pembicaraan dengan menyampaikan beberapa fasilitas yang telah diberikan oleh Bea Cukai sejak pandemi Covid-19. “Bea Cukai Balikpapan telah memfasilitasi importasi alat-alat kesehatan terkait Covid-19 sehingga dapat mempercepat proses keluarnya barang,” ujarnya.
Selain itu, Firman juga menyampaikan bahwa batubara masih merupakan penyumbang devisa terbesar di Balikpapan ini. Lebih lanjut, Ia menjelaskan wilayah pengawasan Bea Cukai Balikpapan tidak hanya meliputi Kota Balikpapan saja tetapi sampai ke Kabupaten Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara sampai Tanah Grogot, dan sebagian Kabupaten Kutai Kertanegara.
Dengan luasnya wilayah pengawasan tersebut, Firman berharap sinergi dengan Pemkot dapat memberikan kemudahan pergerakan bagi Bea Cukai saat bertugas di masa pandemi Covid-19.
Kedua pimpinan itu juga membahas tentang penerimaan dari sektor perpajakan. Memasuki pertengahan tahun ini, Bea Cukai Balikpapan masih terus berusaha untuk dapat menyerap penerimaan dari sektor bea masuk dan cukai. “Dengan target Rp550 miliar yang dibebankan, meskipun tampaknya sulit untuk tercapai di tengah kondisi pandemi ini, kami akan terus memaksimalkan usaha kami,” ungkap Firman.
“Andalan pendapatan asli daerah dari pajak hotel dan restoran bukan lagi menjadi primadona, karena banyak yang tutup,” jelas Rizal menimpali. “Di sisi lain, PNBP batubara dan DBH Migas juga turun,” imbuhnya. Sehingga Ia menyimpulkan bahwa tampaknya penerimaan menjadi hal yang sulit untuk tercapai di tahun ini.
Lebih jauh Rizal mengungkapkan masalah yang lebih kompleks. “Covid, ibadah dan ekonomi bukan masalah yang gampang dikelola untuk masa sekarang ini,” ujarnya. Beberapa kebijakan yang telah dilakukannya selalu ada sisi positif negatifnya.
Namun, Rizal berharap agar masyarakat tidak hanya melihatnya dari satu sisi saja. Kebijakan penutupan jalan dilakukan agar orang tidak ke luar rumah. “Jika ada kemacetan karena jalan ditutup berarti masyarakat kurang disiplin terhadap imbauan pemerintah agar tetap di rumah. Tujuan akhir ini adalah untuk mengurangi penyebaran Covid-19 di Kota Balikpapan,” jelasnya.
Di akhir pembicaraan Firman berharap agar sinergi antara Bea Cukai dan Pemerintah Kota Balikpapan dapat terus terjalin. “Kami Bea Cukai Balikpapan akan terus menjalankan pengawasan dan pelayanan kepada masyarakat, disamping itu, kami tentunya mebutuhkan Kerjasama antar instansi pemerintah agar kinerja dapat berjalan dengan baik dan beriringan,” pungkas Firman.
Firman memulai pembicaraan dengan menyampaikan beberapa fasilitas yang telah diberikan oleh Bea Cukai sejak pandemi Covid-19. “Bea Cukai Balikpapan telah memfasilitasi importasi alat-alat kesehatan terkait Covid-19 sehingga dapat mempercepat proses keluarnya barang,” ujarnya.
Selain itu, Firman juga menyampaikan bahwa batubara masih merupakan penyumbang devisa terbesar di Balikpapan ini. Lebih lanjut, Ia menjelaskan wilayah pengawasan Bea Cukai Balikpapan tidak hanya meliputi Kota Balikpapan saja tetapi sampai ke Kabupaten Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara sampai Tanah Grogot, dan sebagian Kabupaten Kutai Kertanegara.
Dengan luasnya wilayah pengawasan tersebut, Firman berharap sinergi dengan Pemkot dapat memberikan kemudahan pergerakan bagi Bea Cukai saat bertugas di masa pandemi Covid-19.
Kedua pimpinan itu juga membahas tentang penerimaan dari sektor perpajakan. Memasuki pertengahan tahun ini, Bea Cukai Balikpapan masih terus berusaha untuk dapat menyerap penerimaan dari sektor bea masuk dan cukai. “Dengan target Rp550 miliar yang dibebankan, meskipun tampaknya sulit untuk tercapai di tengah kondisi pandemi ini, kami akan terus memaksimalkan usaha kami,” ungkap Firman.
“Andalan pendapatan asli daerah dari pajak hotel dan restoran bukan lagi menjadi primadona, karena banyak yang tutup,” jelas Rizal menimpali. “Di sisi lain, PNBP batubara dan DBH Migas juga turun,” imbuhnya. Sehingga Ia menyimpulkan bahwa tampaknya penerimaan menjadi hal yang sulit untuk tercapai di tahun ini.
Lebih jauh Rizal mengungkapkan masalah yang lebih kompleks. “Covid, ibadah dan ekonomi bukan masalah yang gampang dikelola untuk masa sekarang ini,” ujarnya. Beberapa kebijakan yang telah dilakukannya selalu ada sisi positif negatifnya.
Namun, Rizal berharap agar masyarakat tidak hanya melihatnya dari satu sisi saja. Kebijakan penutupan jalan dilakukan agar orang tidak ke luar rumah. “Jika ada kemacetan karena jalan ditutup berarti masyarakat kurang disiplin terhadap imbauan pemerintah agar tetap di rumah. Tujuan akhir ini adalah untuk mengurangi penyebaran Covid-19 di Kota Balikpapan,” jelasnya.
Di akhir pembicaraan Firman berharap agar sinergi antara Bea Cukai dan Pemerintah Kota Balikpapan dapat terus terjalin. “Kami Bea Cukai Balikpapan akan terus menjalankan pengawasan dan pelayanan kepada masyarakat, disamping itu, kami tentunya mebutuhkan Kerjasama antar instansi pemerintah agar kinerja dapat berjalan dengan baik dan beriringan,” pungkas Firman.
(alf)
tulis komentar anda