Warga Bengkulu Dikagetkan Gempa Bumi Bermagnitudo 5,7

Rabu, 10 Juni 2020 - 15:05 WIB
Gempa bumi bermagnitudi 5,7 terjadi di Kabupaten Mukomuko, Bengkulu. Foto/Ist.
JAKARTA - Masyarakat Kabupaten Mukomuko, Bengkulu, dikagetkan dengan gempa bumi bermagnitudo 5,7. Guncangan gempa bumi tersebut dirasakan masyarakat selama 2-3 detik, Rabu (10/6/2020).

(Baca juga: Ini Saran Dokter Cantik Reisa untuk Penggunaan Masker Kain )

Kepala Pusdalops BPBD Kabupaten Mukomuko, Arazak menyampaikan gempa membuat panik warga hingga keluar rumah. Kondisi terkini masih terus dipantau oleh BPBD setempat.



Menurut Arazak, sejauh ini belum ada laporan terkait korban jiwa maupun kerusakan. Pihaknya telah berkoordinasi dengan instansi terkait pasca gempa. "BPBD Kabupaten Mukomuko telah mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan selalu waspada," ujar Arazak yang dihubungi Pusdalops BNPB.

BMKG melaporkan gempa dengan magnitudo 5,7 terjadi pada pukul 11.35 WIB. Parameter gempa lain yakni lokasi pusat gempa berada di 28 km barat daya Mukomuko, Bengkulu. Gempa dengan kedalaman 24 km ini tidak berpotensi tsunami.

(Baca juga: Bertemu Ketua Umum PSSI, Ini Program Indra Sjafri untuk Timnas )

Berdasarkan peta guncangan, BMKG mencatat guncangan gempa yang diukur dengan satuan Modified Mercalli intensity (MMI) sebagai berikut Mukomuko IV MMI, Pesisir Selatan, Kota Padang, Kerinci III MMI, Lubuk Basung, Padang Pariaman, Padang Panjang, Bukit Tinggi, Kepahiyang, Kota Bengkulu, Dharmasraya, Payakumbuh, Tanah Datar II MMI.

Skala III MMI memberikan gambaran guncangan atau getaran yang dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu. Sedangkan IV MMI, skala ini menjelaskan getaran dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela atau pintu berderik dan dinding berbunyi.

(Baca juga: Hasil Swab Driver Ojol Korban Penjambretan Positif COVID-19 )

Menurut Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono, gempa bumi yang terjadi merupakan gempa dangkal akibat aktivitas subduksi. "Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik atau thrust fault," ujar Rahmat melalui siaran pers BMKG.

Hingga Rabu (10/6/2020), pukul 11.56 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan atau aftershock. Berdasarkan analisis melalui InaRISK, jumlah populasi terpapar di wilayah Mukomuko mencapai lebih dari 170 ribu jiwa. Wilayah ini berada pada kategori bahaya sedang hingga tinggi untuk ancaman gempa bumi.
(eyt)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content