Makin Matang, Pengembangan Pesawat Haerul Masuk Tahap Uji Coba

Jum'at, 31 Desember 2021 - 09:30 WIB
Rektor Unhas Prof Dwia Aries Tina Pulubuhu saat meninjau langsung pesawat Haerul, di Kampus Unhas Gowa, Kamis (30/12/2021). Foto/Istimewa
MAKASSAR - Pengembangan pesawat Haerul, pemuda asal Kabupaten Pinrang makin matang. Saat ini proses pengembangannya sudah memasuki tahapan uji coba.

Progres pesawat swayasa tersebut telah mencapai 80 persen perampungan. Tinggal menambahkan beberapa item yang diperlukan untuk kemudian dilakukan uji coba secara menyeluruh.

Rektor Universitas Hasanuddin ( Unhas ), Dwia Aries Tina Pulubuhu sudah meninjau langsung pesawat tersebut didampingi Tim Pendamping Pesawat Haerul (PPH) dan jajaran pimpinan Fakultas Teknik (FT) Unhas, di Kampus Unhas Gowa, Kamis (30/12/2021).



Dwia mengapresiasi kinerja Tim PPH Unhas dalam mengembangkan pesawat tersebut. Dia mengatakan, Unhas dengan kompetensi sebagai Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTM-BH) mendukung penyempurnaan pesawat karya Haerul.

“Apalagi, didukung oleh Center of Technology yang memiliki laboratorium aerodinamika canggih. Pesawat ini diharapkan bisa bermanfaat pada masa mendatang,” kata Dwia.



Ketua Tim PPH FT Unhas, Nasaruddin Salam menjelaskan pengkajian desain pesawat ultralight telah dirancang sejak Agustus 2020 lalu. Pesawat ultralight model sport ini dirancang Tim PPH dengan menggabungkan beberapa disiplin ilmu. Namun, desain awalnya dimulai dari sisi aerodinamika.

Terkait proses penyelesaian pesawat, Nasaruddin mengatakan tantangan yang dihadapi pada kelengkapan komponen mesin yakni engine dan black box yang langsung didatangkan dari Amerika. Namun, secara menyeluruh komponen lainnya merupakan buatan langsung dari Unhas.

"Pesawat ini sudah selesai, tinggal dilakukan uji coba secara menyeluruh mulai dari sistem kontrol, uji coba terbang hingga daya dorong. Karena pesawat ini awalnya dari Pinrang, maka kita akan kembalikan lagi ke daerah asalnya. Seluruh pembiayaan merupakan dana internal dari Unhas dengan masa pengerjaan hingga selesai kurang lebih membutuhkan waktu satu tahun," ungkapnya.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content