Salat Berjamaah di Masjid Agung Syekh Yusuf Kembali Digelar Mulai 12 Juni
Selasa, 09 Juni 2020 - 16:23 WIB
SUNGGUMINASA - Masjid Agung Syekh Yusuf Gowa akan kembali dibuka pada 12 Juni mendatang untuk kegiatan salat berjamaah. Sebelumnya, masjid kebanggaan masyarakat Butta Bersejarah ini ditutup dari aktivitas salat berjamaah karena pandemi Covid-19 .
Kepala Dinas Sosial Gowa, Syamsuddin Bidol di sela-sela mendampingi Bupati Gowa mengatakan, saat ini masjid Syekh Yusuf sudah siap digunakan kembali. Sejumlah protokol kesehatan pun sudah diterapkan.
"Atas petunjuk Bapak Bupati untuk mempersiapkan dengan baik seluruh persiapan di masjid agung, untuk memulai salat berjamaah kembali. Insyaallah tanggal 12 Juni 2020 salat Jumat di masjid agung secara berjamaah akan kita mulai," ujarnya, Selasa (8/6/2020).
Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan juga telah melakukan pengecekan kesiapan masjid Agung Syekh Yusuf untuk digunakan kembali salat berjamaah.
Syamsuddin menjelaskan sejumlah persiapan yang telah dilakukan seperti mengatur jarak antar jamaah di dalam masjid dengan menggunakan lakban sesuai dengan protokol kesehatan. Jarak setiap jamaah dalam masjid diatur sekitar 1,5 meter.
"Sehingga dengan jarak ini daya tampung masjid hanya bisa menampung kurang lebih 500 jemaah saja," katanya.
Ia melanjutkan, saat digunakan nanti, semua jamaah wajib menggunakan masker. Kemudian sebelum masuk masjid akan dilakukan pemeriksaan suhu tubuh. Jamaah yang memiliki suhu di atas 38 c akan diarahkan balik dan memeriksa diri ke layanan kesehatan.
Selain itu, sebelum masuk masjid, pakaian jamaah juga akan disemprot disinfektan. Jamaah juga harus memakai handsanitizer serta wudu atau mencuci tangan dengan sabun di tempat yang telah disediakan. Jamaah juga wajibkan untuk membawa perlengkapan salat sendiri.
"Setiap selesai salat, masjid akan dibersihkan dan setiap harinya akan disemprot disinfektan agar masjid tetap steril," tambahnya.
Sementara itu, Bupati Adnan meminta agar protokol kesehatan betul-betul diperhatikan khususnya sebelum masuk ke masjid, seperti wajib masker, disemprot dan menggunakan handsanitizer. Olehnya itu, dia meminta agar semua petugas diberikan pemahaman terkait protokol kesehatan.
"Kalau ada yang tidak pakai masker jangan dikasi masuk. Arahkan saja kembali suruh salat di rumahnya. Kemudian setiap pintu masuk pasang hand sanitizer," pinta Adnan.
Kepala Dinas Sosial Gowa, Syamsuddin Bidol di sela-sela mendampingi Bupati Gowa mengatakan, saat ini masjid Syekh Yusuf sudah siap digunakan kembali. Sejumlah protokol kesehatan pun sudah diterapkan.
"Atas petunjuk Bapak Bupati untuk mempersiapkan dengan baik seluruh persiapan di masjid agung, untuk memulai salat berjamaah kembali. Insyaallah tanggal 12 Juni 2020 salat Jumat di masjid agung secara berjamaah akan kita mulai," ujarnya, Selasa (8/6/2020).
Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan juga telah melakukan pengecekan kesiapan masjid Agung Syekh Yusuf untuk digunakan kembali salat berjamaah.
Syamsuddin menjelaskan sejumlah persiapan yang telah dilakukan seperti mengatur jarak antar jamaah di dalam masjid dengan menggunakan lakban sesuai dengan protokol kesehatan. Jarak setiap jamaah dalam masjid diatur sekitar 1,5 meter.
"Sehingga dengan jarak ini daya tampung masjid hanya bisa menampung kurang lebih 500 jemaah saja," katanya.
Ia melanjutkan, saat digunakan nanti, semua jamaah wajib menggunakan masker. Kemudian sebelum masuk masjid akan dilakukan pemeriksaan suhu tubuh. Jamaah yang memiliki suhu di atas 38 c akan diarahkan balik dan memeriksa diri ke layanan kesehatan.
Selain itu, sebelum masuk masjid, pakaian jamaah juga akan disemprot disinfektan. Jamaah juga harus memakai handsanitizer serta wudu atau mencuci tangan dengan sabun di tempat yang telah disediakan. Jamaah juga wajibkan untuk membawa perlengkapan salat sendiri.
"Setiap selesai salat, masjid akan dibersihkan dan setiap harinya akan disemprot disinfektan agar masjid tetap steril," tambahnya.
Sementara itu, Bupati Adnan meminta agar protokol kesehatan betul-betul diperhatikan khususnya sebelum masuk ke masjid, seperti wajib masker, disemprot dan menggunakan handsanitizer. Olehnya itu, dia meminta agar semua petugas diberikan pemahaman terkait protokol kesehatan.
"Kalau ada yang tidak pakai masker jangan dikasi masuk. Arahkan saja kembali suruh salat di rumahnya. Kemudian setiap pintu masuk pasang hand sanitizer," pinta Adnan.
(luq)
tulis komentar anda