Khidmat Misa Natal di Gereja Katedral St Petrus Bandung
Jum'at, 24 Desember 2021 - 20:34 WIB
BANDUNG - Ratusan jemaat mengikuti Misa Malam Natal 2021 di Gereja Katedral St Petrus Bandung, Jalan Merdeka, Kota Bandung, Jumat (24/12/2021). Misa berlangsung khidmat dipimpin Pastor Barnabas Nono Juarno.
Misa digelar mulai pukul 17.00 WIB, diikuti sekitar 500 jemaat di gereja. Mereka yang bisa ikut misa sebelumnya telah mendaftar. Sementara umat lainnya mengikuti Misa Malam Natal melalui live streaming di chanel YouTube.
Pastor Paroki Gereja Katedral St Petrus Bandung, Barnabas Nono Juarno mengatakan, Natal tahun ini mengangkat tema “Cinta Kasih Kristus yang Menggerakkan Persaudaraan.
Natal ini untuk mengingatkan umat saling mengasihi dengan segenap hati dalam kasih persaudaraan yang tulus dan ikhlas melalui tindakan bela rasa.
"Yesus Kristus yang kita rayakan kelahiran-Nya mendorong kita untuk mencari jalan baru untuk saling mengasihi, mewartakan keadilan dan membawa damai sejati," katanya.
Pandemi, kata dia, menyadarkan umat manusia bahwa semua adalah saudara dan saudari yang berada dalam satu perahu dunia yang sedang menghadapi bersama badai COVID-19.
Dalam situasi ini, falsafah hidup persaudaraan sebagai karakter khas orang Indonesia menjadi semakin bermakna dan semakin mendesak untuk kita wujudkan.
Misa digelar mulai pukul 17.00 WIB, diikuti sekitar 500 jemaat di gereja. Mereka yang bisa ikut misa sebelumnya telah mendaftar. Sementara umat lainnya mengikuti Misa Malam Natal melalui live streaming di chanel YouTube.
Pastor Paroki Gereja Katedral St Petrus Bandung, Barnabas Nono Juarno mengatakan, Natal tahun ini mengangkat tema “Cinta Kasih Kristus yang Menggerakkan Persaudaraan.
Natal ini untuk mengingatkan umat saling mengasihi dengan segenap hati dalam kasih persaudaraan yang tulus dan ikhlas melalui tindakan bela rasa.
"Yesus Kristus yang kita rayakan kelahiran-Nya mendorong kita untuk mencari jalan baru untuk saling mengasihi, mewartakan keadilan dan membawa damai sejati," katanya.
Pandemi, kata dia, menyadarkan umat manusia bahwa semua adalah saudara dan saudari yang berada dalam satu perahu dunia yang sedang menghadapi bersama badai COVID-19.
Dalam situasi ini, falsafah hidup persaudaraan sebagai karakter khas orang Indonesia menjadi semakin bermakna dan semakin mendesak untuk kita wujudkan.
Lihat Juga :
tulis komentar anda