Kenaikan Cadev dari Utang Pemerintah Tak Perlu Dipersoalkan
Senin, 08 Juni 2020 - 21:58 WIB
JAKARTA - Bank Indonesia menyatakan bahwa pada akhir Mei kemarin cadangan devisa (cadev) nasional tercatat sebesar US$130,5 miliar, lebih tinggi dibanding posisi akhir April yang sebesar US$127,9 miliar. Salah satu penopang kenaikan cadev itu adalah penarikan utang luar negeri pemerintah.
Nah, peningkatan cadev yang ditopang oleh penarikan utang luar negeri pemerintah itu, tak perlu dipersoalkan. Pasalnya, peningkatan cadev memang salah satunya bersumber dari utang pemerintah. ( itu sudah ada jadwal pembayarannya.
“Justru kecukupan cadev adalah untuk menjamin bahwa pemerintah tidak akan kesulitan dalam membayar pokok dan bunga utang,” tandas Piter.
Kendati kenaikan cadev bisa ditopang oleh penarikan utang, Piter menyatakan bahwa kecukupan cadev sebaiknya berasal dari kegiatan ekonomi yang produktif.
“Akan ideal apabila kecukupan cadev berasal dari penerimaan bagi hasil konsesi pertambangan, aliran modal asing, dan juga hasil ekspor,” tutup Piter.
Nah, peningkatan cadev yang ditopang oleh penarikan utang luar negeri pemerintah itu, tak perlu dipersoalkan. Pasalnya, peningkatan cadev memang salah satunya bersumber dari utang pemerintah. ( itu sudah ada jadwal pembayarannya.
“Justru kecukupan cadev adalah untuk menjamin bahwa pemerintah tidak akan kesulitan dalam membayar pokok dan bunga utang,” tandas Piter.
Kendati kenaikan cadev bisa ditopang oleh penarikan utang, Piter menyatakan bahwa kecukupan cadev sebaiknya berasal dari kegiatan ekonomi yang produktif.
“Akan ideal apabila kecukupan cadev berasal dari penerimaan bagi hasil konsesi pertambangan, aliran modal asing, dan juga hasil ekspor,” tutup Piter.
(uka)
tulis komentar anda