Pasien COVID-19 Kini Dirawat di RSKI, RSUA Buka Layanan Umum
Senin, 08 Juni 2020 - 18:44 WIB
SURABAYA - Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA) siap mengoperasikan pelayanan kesehatan dengan standar normal baru. Perubahan ini dilakukan sebagai upaya untuk memberikan layanan yang cepat bagi pasien COVID-19.
(Baca juga: Para Tokoh Kampung di Surabaya Sepakat Tolak Perpanjangan PSBB )
Rektor Unair Surabaya, Nasih menuturkan, pihaknya mendukung program pemerintah tentang normal baru. Di lingkungan Unair, penerapan normal baru terlebih dahulu dilakukan di RSUA. Saat ini, hal yang paling mendesak dan memang segera diperlukan adalah normal baru di lingkungan RSUA.
"Penerapan normal baru di RSUA bisa dimulai dengan memberikan layanan terpisah antara pasien umum non COVID-19 dan pasein COVID-19," kata Nasih, Senin (8/6/2020).
Ia melanjutkan, untuk penanganan pasien COVID-19 mulai hari ini secara resmi dan penuh dilakukan di Rumah Sakit Khusus Infeksi (RSKI) yang terletak di sebelah timur RSUA. Hal itu juga didukung dengan akses dan parkir yang terpisah antara pasien umum di RSUA dan pasien COVID-19 di RSKI.
(Baca juga: Sepakat Tak Perpanjang PSBB, Surabaya Raya Pilih Normal Baru )
Bahkan, katanya, untuk optimalisasi layanan pasien COVID-19 di RSKI beberapa fasilitas juga telah disiapkan dengan baik seperti 145 tempat tidur. Sebanyak 38 diantara merupakan ICU dan 107 yang lain adalah HCU.
"RSKI juga mempunyai 117 tempat tidur yang dilengkapi dengan tekanan negatif termasuk untuk IGD yang menangani COVID-19 juga dilakukan secara terpisah yakni di sisi timur gedung RSKI. Jadi pasien bisa diterima di sana dan langsung bisa ditangani untuk tahapan layanan selanjutnya," jelasnya.
(Baca juga: PSBB Berakhir, Wawali Whisnu Sakti Minta Warga Bijak )
Penanganan COVID-19 sendiri di RSKI melibatkan 45 dokter spesialis dan ditambah dengan 250 perawat termasuk di dalamnya ada para relawan. Untuk penanganan COVID-19 di RSKI juga dilengkapi dengan robot yang membantu dokter dan cctv yang bisa berputar 360 derajat. Sehingga dokter dan tenaga kesehatan yang lain tidak sering bertemu dengan pasien.
"Semua itu dilakukan untuk menekan potensi penularan Covid-19 dari pasien ke dokter dan tenaga kesehatan yang lain," tegasnya.
Pihaknya juga menyiapkan kamar jenazah pasien COVID-19 yang terpisah dengan kamar jenazah umum di RSUA. Kamar jenazah di RSKI termasuk yang paling modern dan dilengkapi dengan alat-alat canggih serta aman.
(Baca juga: Para Tokoh Kampung di Surabaya Sepakat Tolak Perpanjangan PSBB )
Rektor Unair Surabaya, Nasih menuturkan, pihaknya mendukung program pemerintah tentang normal baru. Di lingkungan Unair, penerapan normal baru terlebih dahulu dilakukan di RSUA. Saat ini, hal yang paling mendesak dan memang segera diperlukan adalah normal baru di lingkungan RSUA.
"Penerapan normal baru di RSUA bisa dimulai dengan memberikan layanan terpisah antara pasien umum non COVID-19 dan pasein COVID-19," kata Nasih, Senin (8/6/2020).
Ia melanjutkan, untuk penanganan pasien COVID-19 mulai hari ini secara resmi dan penuh dilakukan di Rumah Sakit Khusus Infeksi (RSKI) yang terletak di sebelah timur RSUA. Hal itu juga didukung dengan akses dan parkir yang terpisah antara pasien umum di RSUA dan pasien COVID-19 di RSKI.
(Baca juga: Sepakat Tak Perpanjang PSBB, Surabaya Raya Pilih Normal Baru )
Bahkan, katanya, untuk optimalisasi layanan pasien COVID-19 di RSKI beberapa fasilitas juga telah disiapkan dengan baik seperti 145 tempat tidur. Sebanyak 38 diantara merupakan ICU dan 107 yang lain adalah HCU.
"RSKI juga mempunyai 117 tempat tidur yang dilengkapi dengan tekanan negatif termasuk untuk IGD yang menangani COVID-19 juga dilakukan secara terpisah yakni di sisi timur gedung RSKI. Jadi pasien bisa diterima di sana dan langsung bisa ditangani untuk tahapan layanan selanjutnya," jelasnya.
(Baca juga: PSBB Berakhir, Wawali Whisnu Sakti Minta Warga Bijak )
Penanganan COVID-19 sendiri di RSKI melibatkan 45 dokter spesialis dan ditambah dengan 250 perawat termasuk di dalamnya ada para relawan. Untuk penanganan COVID-19 di RSKI juga dilengkapi dengan robot yang membantu dokter dan cctv yang bisa berputar 360 derajat. Sehingga dokter dan tenaga kesehatan yang lain tidak sering bertemu dengan pasien.
"Semua itu dilakukan untuk menekan potensi penularan Covid-19 dari pasien ke dokter dan tenaga kesehatan yang lain," tegasnya.
Pihaknya juga menyiapkan kamar jenazah pasien COVID-19 yang terpisah dengan kamar jenazah umum di RSUA. Kamar jenazah di RSKI termasuk yang paling modern dan dilengkapi dengan alat-alat canggih serta aman.
(eyt)
tulis komentar anda