Pemprov Jateng Siapkan Aset Untuk Tampung Migran Pulang Kampung
Rabu, 22 April 2020 - 22:56 WIB
SEMARANG - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah mempersiapkan tempat karantina bagi pekerja migran yang hendak pulang kampung halaman. Ini dipersiapkan, untuk menghindari adanya penularan Covid-19 dari pekerja ke keluarga.
Hal itu disampaikan oleh Sekretaris Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 Jateng Sudaryanto, Rabu (22/4/2020). Menurutnya, hingga saat ini pihaknya sedang melakukan proses administrasi terkait penggunaan aset milik provinsi itu.
"Yang sudah direnovasi BBSDM Solo dan STIE Bank Jateng, dua tempat itu sudah siap. Untuk prosesnya kita sedang ajukan ke Gubernur untuk ditandatangani SK (Surat Ketetapan) sebagai landasan hukumnya," ujar Sudaryanto lewat sambungan telepon.
Nantinya, lanjut Sudaryanto, ada 36 tempat yang telah ditinjau. Di beberapa tempat, bahkan bisa menampung ratusan tempat tidur dan diharapkan bisa menampung warga yang hendak dikarantina.
Di antaranya, Asrama Haji Donohudan, Bapelkes Sewakul Ungaran, Mess Kesehatan Bandungan, Balatkop Srondol, BPSDMD Semarang, Transito Tugu, Eks BP Dikjur Brotojoyo, Balai Latihan Kerja 1, Aula Kantor Eks Bakorwil Pati, Gedung Eks Bakorwil Kedu, Bapelkes Gombong Kebumen, Bapelkes Wonosobo, Balai Latihan Kerja dan Transmigrasi Klampok Banjarnegara, Wisma Papandayan, Wisma Guntur, Wisma Pemda Menteri Supeno, Hotel Garuda Kopeng dan Hotel Pondok Slamet Baturadden.
Selain itu, setiap tempat karantina akan disiagakan petugas, baik pengamanan maupun medis. "Peruntukannya beda-beda, ada yang untuk dokter seperti di Hotel Kesambi Hijau. Ada yang untuk anak buah kapal, ada yang untuk mahasiswa yang baru pulang dari luar negeri. Ini dipersiapkan kalau sampai nanti terjadi _outbreak_ , mudah-mudahan tidak," jelasnya.
Hal itu disampaikan oleh Sekretaris Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 Jateng Sudaryanto, Rabu (22/4/2020). Menurutnya, hingga saat ini pihaknya sedang melakukan proses administrasi terkait penggunaan aset milik provinsi itu.
"Yang sudah direnovasi BBSDM Solo dan STIE Bank Jateng, dua tempat itu sudah siap. Untuk prosesnya kita sedang ajukan ke Gubernur untuk ditandatangani SK (Surat Ketetapan) sebagai landasan hukumnya," ujar Sudaryanto lewat sambungan telepon.
Nantinya, lanjut Sudaryanto, ada 36 tempat yang telah ditinjau. Di beberapa tempat, bahkan bisa menampung ratusan tempat tidur dan diharapkan bisa menampung warga yang hendak dikarantina.
Di antaranya, Asrama Haji Donohudan, Bapelkes Sewakul Ungaran, Mess Kesehatan Bandungan, Balatkop Srondol, BPSDMD Semarang, Transito Tugu, Eks BP Dikjur Brotojoyo, Balai Latihan Kerja 1, Aula Kantor Eks Bakorwil Pati, Gedung Eks Bakorwil Kedu, Bapelkes Gombong Kebumen, Bapelkes Wonosobo, Balai Latihan Kerja dan Transmigrasi Klampok Banjarnegara, Wisma Papandayan, Wisma Guntur, Wisma Pemda Menteri Supeno, Hotel Garuda Kopeng dan Hotel Pondok Slamet Baturadden.
Selain itu, setiap tempat karantina akan disiagakan petugas, baik pengamanan maupun medis. "Peruntukannya beda-beda, ada yang untuk dokter seperti di Hotel Kesambi Hijau. Ada yang untuk anak buah kapal, ada yang untuk mahasiswa yang baru pulang dari luar negeri. Ini dipersiapkan kalau sampai nanti terjadi _outbreak_ , mudah-mudahan tidak," jelasnya.
(nun)
tulis komentar anda