Tani Murni-PRISMA Dukung Kemandirian Pertanian Sayuran di Papua

Senin, 06 Desember 2021 - 14:47 WIB
Marketing Manager Nasional dan Product Manager Tani Murni Indonesia bersama Head Of Portfolio PRISMA usai penandatanganan kerja sama pertanian di Alam Wisata Cimahi, Kota Cimahi, Senin (6/12/2021). Foto/MPI/Adi Haryanto
CIMAHI - Tani Murni Indonesia (TMI) bersama PRISMA (Australia-Indonesia Partnership for Promoting Rural Incomes through Support for Markets in Agriculture) melakukan penandatangan kerja sama di sektor pertanian .

Kerja sama ini untuk melaksanakan program yang ditargetkan dapat meningkatkan produktivitas sayuran dan pendapatan para petani di dua kabupaten di pegunungan Papua yakni Dogiyai dan Jayawijaya.

Baca juga: PVMBG Sebut Gunung Semeru Kembali Erupsi Selama 8 Menit



"TMI dan PRISMA ingin memberi solusi berupa demo plot sebagai media pembelajaran petani Papua, agar mendapatkan produksi pertanian yang maksimal," kata Marketing Manager Nasional Tani Murni Indonesia, Yudi Kudiarto usai penandatanganan di AWC, Kota Cimahi, Senin (6/12/2021).

Dikatakannya, berdasarkan data statistik yang dikeluarkan Kementerian Pertanian pada 2019, sebanyak 70% dari total 224.941 rumah tangga pertanian di Papua dan Papua Barat berlokasi di dataran tinggi, dan merupakan petani asli Papua.

Mengacu pada hal tersebut TMI dan PRISMA ingin meningkatkan kualitas produk dan daya saing hasil pertanian di Papua. Nantinya petani di Papua akan diberikan solusi berupa demo plot sebagai media pembelajaran, penyuluhan, pemilihan jenis benih sayuran, sekaligus menyediakan benih berkualitas.

"Kenapa kami pilih Papua, karena TMI ingin membawa petani kepada kemakmuran, dan itu harus dirasakan merata diseluruh di Indonesia. Sebab selama ini sayuran di Papua masih didatangkan dari daerah lain, padahal pertanian khususnya di dataran tinggi Papua punya potensi yang bagus," terangnya.

Baca juga: Potret Mengiris Hati Pengungsi Gunung Semeru, Tangis Pecah di Pelukan Khofifah

Head Of Portfolio PRISMA Gracia Christie Napitupulu menambahkan, kerja sama ini untuk mendorong pergerakan pasar yg efesien dan berkelanjutan khususnya ke petani-petani kecil di Papua. Pihaknya tertarik bekerja sama dengan TMI karena setelah melakukan observasi lapangan ternyata, TMI sudah ada di sana dalam pengembangan sayuran seperti kol, kubis, sawi, tomat, wortol, dll.

"Kami ingin kebutuhan sayuran di Papua yang selama ini disuplai dari Sulawesi dan Jawa, bisa dipenuhi sendiri oleh petani di Papua. Bagaimana penanaman, panen, hingga distribusi bisa dilakukan mandiri dan itu sejalan dengan program meningkatkan 1 juta petani rumah tangga dari tahun 2013 sampai tahun 2023," terangnya.
(msd)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content