Jalan Ambles di Cempa Wajo Ditimbun, Warga: Uang Negara Habis Percuma
Jum'at, 05 Juni 2020 - 16:47 WIB
Kondisi jalan nasional Bone-Wajo yang berada di Dusun Cempa, Desa Pallawarukka, Kecamatan Pammana, Kabupaten Wajo usai ditimbun, Jumat 5 Juni. Foto: SINDOnews/Reza Pahlevi
WAJO - Jalan ambles yang menghubungkan Kabupaten Wajo dan Bone di Cempa, Desa Pallawarukka, Kecamatan Pammana, Kabupaten Wajo, sudah ditimbun. Hanya saja, langkah tersebut dianggap warga sia-sia.
Salah seorang warga yang tinggal di sekitar lokasi jalan ambles, Andikamengatakan, upaya tersebut terkesan mubasir. Timbunanitumenurut dia hanya akan bertahan sementara waktu.
Sebab kata Andika, jika air sungai Walannae kembali naik, maka timbunan tersebut seketika akan lenyap terbawa arus sungai.
"Jalan di Cempa seharusnya mendapatkan penanganan khusus, bukan penanganan sementara. Kasihan uang negara dipakai habis percuma," ujarnya, Jumat 5 Juni.
Warga lainnya, Muhaemin punya pandangan sama dengan Andika. Muhaemin malah kecewa dengan langkah yang diambil pihak berwenang dengan menimbun jalan ambles di Cempa.
"Percuma ditimbuni dek. Tidak sampai satu atau dua bulan, timbunannya akan turun. Tunggu mi saja," ucap Muhaimin.
Selama 10 tahun terakhir ini kata Muhaemin, setiap kali dilakukan penimbunan di jalan tersebut, tetap saja ambles lagi dan banjir, utamanya saat Sungai Walennae meluap.
Pihak Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) XIII Makassar menyampaikan, proyek pembenahan jalan ambles di wilayah Cempa awalnya dimenangkan oleh PT Vanca Utama Perkasa.
"PT Vanca Utama Perkasa, mengundurkan diri dalam penanganan jalan longsor Bone-Wajo, lantaran adanya pemotongan anggaran untuk penanganan Covid-19," jelas PPK 08 Koridor Kota Sengkang-Impa-impa- Tarumpakae, Ulugalung Pompanua-Batas Kabupaten Bone, Gazali.
"Saat ini kami hanya menunggu siapa yang akan diberi kewenangan mengerjakan proyek jalan nasional tersebut," sambungnya.
Salah seorang warga yang tinggal di sekitar lokasi jalan ambles, Andikamengatakan, upaya tersebut terkesan mubasir. Timbunanitumenurut dia hanya akan bertahan sementara waktu.
Sebab kata Andika, jika air sungai Walannae kembali naik, maka timbunan tersebut seketika akan lenyap terbawa arus sungai.
"Jalan di Cempa seharusnya mendapatkan penanganan khusus, bukan penanganan sementara. Kasihan uang negara dipakai habis percuma," ujarnya, Jumat 5 Juni.
Warga lainnya, Muhaemin punya pandangan sama dengan Andika. Muhaemin malah kecewa dengan langkah yang diambil pihak berwenang dengan menimbun jalan ambles di Cempa.
"Percuma ditimbuni dek. Tidak sampai satu atau dua bulan, timbunannya akan turun. Tunggu mi saja," ucap Muhaimin.
Selama 10 tahun terakhir ini kata Muhaemin, setiap kali dilakukan penimbunan di jalan tersebut, tetap saja ambles lagi dan banjir, utamanya saat Sungai Walennae meluap.
Pihak Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) XIII Makassar menyampaikan, proyek pembenahan jalan ambles di wilayah Cempa awalnya dimenangkan oleh PT Vanca Utama Perkasa.
"PT Vanca Utama Perkasa, mengundurkan diri dalam penanganan jalan longsor Bone-Wajo, lantaran adanya pemotongan anggaran untuk penanganan Covid-19," jelas PPK 08 Koridor Kota Sengkang-Impa-impa- Tarumpakae, Ulugalung Pompanua-Batas Kabupaten Bone, Gazali.
"Saat ini kami hanya menunggu siapa yang akan diberi kewenangan mengerjakan proyek jalan nasional tersebut," sambungnya.
(luq)
tulis komentar anda