Awas! Ini 39 Titik Rawan Longsor dan Banjir di Jalur Kereta Api di Bandung
Selasa, 09 November 2021 - 16:37 WIB
BANDUNG - PT Kereta Api Indonesia (KAI) mendeteksi 39 titik rawan longsor dan banjir di jalur kereta api sepanjang wilayah Daop 2 Bandung. Titik rawan tersebut menjadi perhatian menyusul datangnya musim hujan.
Manager Humas PT KAI Daop 2 Bandung Kuswardoyo mengatakan, pada tahun 2021 ini, sejumlah perbaikan dan terus dilakukan PT KAI. Perbaikan sebagai upaya untuk meningkatkan keselamatan perjalanan KA termasuk mengantisipasi berbagai kemungkinan gangguan yang timbul. Hal itu karena kondisi alam yang cukup ekstrem di wilayah Daop 2 Bandung.
"Jumlah titik rawan di wilayah Daop 2 saat ini berkurang menjadi 39 titik, yaitu rawan longsor dan banjir," kata Kuswardoyo, Selasa (9/11/2021).
Menurut dia, titik rawan longsor di Bandung berkurang dibandingkan tahun 2020 yang tercatat sebanyak 44 titik rawan. Kawasan itu rawan longsor, ambles dan banjir yang disebabkan oleh kondisi alam.
Beberapa titik rawan itu di antaranya jalur Purwakarta- Ciganea di km 106-108 rawan longsor dan ambles; Sasaksaat- Cilame di km 147 -149 rawan amblesan; Padalarang-Cmahi di km 144-145 rawan longsor dan pohon tumbang; Cimekar - Rancaekek di km 171-172 rawan banjir; Banjar -Karangpucung di km 301 rawan longsor; dan Bojong -Karangpucung di Km 303 rawan longsor batu.
Menurut dia, sejumlah perbaikan yang telah dilakukan meliputi perbaikan prasarana seperti pembersihan drainase, pembuatan pancangan paku alam dan beton talud penahan tanah, pembuatan pemecah aliran sungai dan lain sebagainya.
"Keandalan sarana juga menjadi salah satu faktor penentu keselamatan perjalanan kereta api.
Karena itu, Daop 2 selalu konsisten dalam melakukan perawatan dan perbaikan setiap komponen sarana guna meminimalisasi adanya gangguan selama perjalanan kereta api,” tandasnya.
Manager Humas PT KAI Daop 2 Bandung Kuswardoyo mengatakan, pada tahun 2021 ini, sejumlah perbaikan dan terus dilakukan PT KAI. Perbaikan sebagai upaya untuk meningkatkan keselamatan perjalanan KA termasuk mengantisipasi berbagai kemungkinan gangguan yang timbul. Hal itu karena kondisi alam yang cukup ekstrem di wilayah Daop 2 Bandung.
"Jumlah titik rawan di wilayah Daop 2 saat ini berkurang menjadi 39 titik, yaitu rawan longsor dan banjir," kata Kuswardoyo, Selasa (9/11/2021).
Menurut dia, titik rawan longsor di Bandung berkurang dibandingkan tahun 2020 yang tercatat sebanyak 44 titik rawan. Kawasan itu rawan longsor, ambles dan banjir yang disebabkan oleh kondisi alam.
Beberapa titik rawan itu di antaranya jalur Purwakarta- Ciganea di km 106-108 rawan longsor dan ambles; Sasaksaat- Cilame di km 147 -149 rawan amblesan; Padalarang-Cmahi di km 144-145 rawan longsor dan pohon tumbang; Cimekar - Rancaekek di km 171-172 rawan banjir; Banjar -Karangpucung di km 301 rawan longsor; dan Bojong -Karangpucung di Km 303 rawan longsor batu.
Menurut dia, sejumlah perbaikan yang telah dilakukan meliputi perbaikan prasarana seperti pembersihan drainase, pembuatan pancangan paku alam dan beton talud penahan tanah, pembuatan pemecah aliran sungai dan lain sebagainya.
"Keandalan sarana juga menjadi salah satu faktor penentu keselamatan perjalanan kereta api.
Karena itu, Daop 2 selalu konsisten dalam melakukan perawatan dan perbaikan setiap komponen sarana guna meminimalisasi adanya gangguan selama perjalanan kereta api,” tandasnya.
(nic)
tulis komentar anda