Pagi Buta Gempa Bermagnitudo 6,2 Getarkan Nias dan Mentawai, Ini Hasil Analisis BMKG

Selasa, 02 November 2021 - 08:43 WIB
Wilayah Kepulauan Nias dan Mentawai diguncang gempa tektonik bermagnitudo M=6,2 pada Selasa (2/11/2021) dini hari, pukul 00.04 WIB. Foto/BMKG
JAKARTA - Wilayah Kepulauan Nias, dan Mentawai, digetarkan gempa bumi di pagi buta. Pada awal, gempa bumi dilaporkan bermagnitudo 6,2 dan dari hasil analisa terbaru BMKG, gempa bermagnitudo 5,9.



Gempa bumi terjadi pada Selasa (2/11/2021) dini hari, sekitar pukul 00.04 WIB. Pusat gempa bumi terletak pada koordinat 0,16° LU; 96,55° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 139 km arah Barat Daya Kota Lahomi, Kabupaten Nias Barat, Sumatera Utara pada kedalaman 18 km.



Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Bambang Setiyo Prayitno mengatakan, dari jenis dan mekanisme gempa buminya lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat deformasi pada Lempeng Indo-Australia (outer rise).



"Hasil analisis mekanisme sumber, menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan turun (normal fault)," ungkap Bambang dalam keterangan resminya, Selasa (2/11/2021).

Guncangan gempa bumi ini dirasakan di daerah Nias Barat, Kepulauan Mentawai, Nias Utara, dan Nias Selatan III-IV MMI (Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah), Aceh Singkil III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu), Gunung Sitoli II-III MMI, Pak Pak Barat I-II MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).



"Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," tegasnya. Hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya satu aktivitas gempa bumi susulan (aftershock) dengan magnitudo 3,4.

Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. "Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," papar Bambang.
(eyt)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content