Perjuangan Mahmudah, Nenek 3 Cucu Sopir Truk Tangki Pengantar Ribuan Liter BBM
Minggu, 31 Oktober 2021 - 17:33 WIB
SEMARANG - Usianya tak lagi muda, karena tahun depan sudah memasuki setengah abad. Meski begitu, energinya seolah tak berkurang, mengendarai truk tangki merah putih berisi 24.000 liter bahan bakar minyak (BBM).
Namanya Mahmudah, yang disebut sebagai satu-satunya perempuan di Tanah Air sebagai sopir truk tangki Pertamina. Perempuan berkerudung ini merupakan ibu tiga anak sekaligus nenek dari tiga cucu yang sedang lucu-lucunya.
Bukan menikmati hari tua menimang cucu, Mahmudah justru berjibaku di tengah jalan demi mengantarkan BBM hingga pelosok-pelosok daerah. Truk berukuran besar yang dikemudikannya senantiasa merayapi mulusnya aspal jalanan maupun jalan berbatu.
“Saya dari 2013 menjadi sopir truk tangki Pertamina,” katanya mengawali pembicaraan, Minggu (31/10/2021).
Baca juga: Masuk 500 Tokoh Muslim Paling Berpengaruh Dunia, Khofifah Sejajar Presiden Iran Ebrahim Raisi
“Tujuannya kenapa saya bertahan sebagai sopir ini karena ingin bisa mengantar BBM sampai masyarakat, agar kebutuhannya terpenuhi. Selain itu tentunya (penghasilan gaji sopir) juga untuk anak-anak dan keluarga,” imbuh perempuan yang senantiasa energik itu.
Warga Kedung Pucang Bener Purworejo ini pun rela kos di dekat Terminal BBM Rewulu Bantul Yogyakarta, agar pekerjaannya lancar. Setiap hari kerja, dia bisa bolak-balik dari menuju SPBU hingga empat kali. Hampir semua Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di wilayah Kedu meliputi Yogyakarta, Temanggung, Wonosari, dan Purworejo akrab dengan perempuan ini.
“Satu tangki itu isinya 24.000 liter. Di situ dibagi menjadi tiga lubang, masing-masing berisi 8.000 liter. Isinya bisa Solar, Pertamax, Pertalite. Sekali kirim ke SPBU misalnya hanya mengantar Pertalite, nanti sisanya Solar dan Pertamax diantar ke SPBU lain. Makanya kenal semua,” katanya tertawa renyah.
“Biasanya kita jalan mulai pagi pukul 05.00 WIB ambil dari depo, lalu kirim ke SPBU tujuan sampai pukul 08.00 WIB. Kita enggak bisa milih-milih lokasi tujuan, jadi sudah diatur ya kita tinggal jalankan saja. Kalau (pengantaran) kota-kota kita terima, tapi kalau keluar kota ya kita jalankan. Kadang sampai depo lagi itu bisa jam 11 malam atau jam 2 dinihari keesokan harinya, kalau pas luar kota jauh,” beber dia.
Namanya Mahmudah, yang disebut sebagai satu-satunya perempuan di Tanah Air sebagai sopir truk tangki Pertamina. Perempuan berkerudung ini merupakan ibu tiga anak sekaligus nenek dari tiga cucu yang sedang lucu-lucunya.
Bukan menikmati hari tua menimang cucu, Mahmudah justru berjibaku di tengah jalan demi mengantarkan BBM hingga pelosok-pelosok daerah. Truk berukuran besar yang dikemudikannya senantiasa merayapi mulusnya aspal jalanan maupun jalan berbatu.
“Saya dari 2013 menjadi sopir truk tangki Pertamina,” katanya mengawali pembicaraan, Minggu (31/10/2021).
Baca juga: Masuk 500 Tokoh Muslim Paling Berpengaruh Dunia, Khofifah Sejajar Presiden Iran Ebrahim Raisi
“Tujuannya kenapa saya bertahan sebagai sopir ini karena ingin bisa mengantar BBM sampai masyarakat, agar kebutuhannya terpenuhi. Selain itu tentunya (penghasilan gaji sopir) juga untuk anak-anak dan keluarga,” imbuh perempuan yang senantiasa energik itu.
Warga Kedung Pucang Bener Purworejo ini pun rela kos di dekat Terminal BBM Rewulu Bantul Yogyakarta, agar pekerjaannya lancar. Setiap hari kerja, dia bisa bolak-balik dari menuju SPBU hingga empat kali. Hampir semua Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di wilayah Kedu meliputi Yogyakarta, Temanggung, Wonosari, dan Purworejo akrab dengan perempuan ini.
“Satu tangki itu isinya 24.000 liter. Di situ dibagi menjadi tiga lubang, masing-masing berisi 8.000 liter. Isinya bisa Solar, Pertamax, Pertalite. Sekali kirim ke SPBU misalnya hanya mengantar Pertalite, nanti sisanya Solar dan Pertamax diantar ke SPBU lain. Makanya kenal semua,” katanya tertawa renyah.
“Biasanya kita jalan mulai pagi pukul 05.00 WIB ambil dari depo, lalu kirim ke SPBU tujuan sampai pukul 08.00 WIB. Kita enggak bisa milih-milih lokasi tujuan, jadi sudah diatur ya kita tinggal jalankan saja. Kalau (pengantaran) kota-kota kita terima, tapi kalau keluar kota ya kita jalankan. Kadang sampai depo lagi itu bisa jam 11 malam atau jam 2 dinihari keesokan harinya, kalau pas luar kota jauh,” beber dia.
Lihat Juga :
tulis komentar anda