Inovatif, Lurah di Majalengka Olah Daun Pisang Jadi Sirup Segar
Sabtu, 30 Oktober 2021 - 07:33 WIB
MAJALENGKA - Pandemi COVID-19 yang membatasi aktivitas di luar rumah justru dimanfaatkan sebagian orang untuk melakukan inovasi. Seperti halnya yang dilakukan Lurah Cicenang, Sutisna.
Orang nomor satu di kelurahan yang berada di Kecamatan Cigasong, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat itu mampu memposisikan daun pisang secara tidak umum. Jika biasanya daun pisang hanya untuk membungkus makanan, tidak demikian saat berada di tangan Sutisna.
Baca juga: Kijang Innova Tabrak Pohon di Tol Cipali Majalengka, Pengemudi Tewas
Di tangan dia, daun pisang bisa menjelma menjadi bahan minuman yang menyegarkan berupa sirup. Sirop DaPis, demikian nama sirup yang menggunakan bahan baku daun pisang itu. DaPis akronim dari daun pisang.
"Ya daun pisang pada umumnya yang bias kita lihat. Yang usinya sedang lah, tidak muda, tapi juga tidak tua," kata Sutisna saat berbincang dengan para wartawan di kantornya, Jumat (29/10/2021).
Disinggung jenis pisang yang daunnya digunakan untuk bikin sirup, dia menjelaskan saat ini baru jenis tertentu saja. Jenis kepok, adalah daun pisang yang digunakan untuk sirup hasil inovasinya itu. "Baru nyoba dari jenis itu aja sih. Kalau yang lainnya mah belum," jelas dia.
Untuk proses pembuatan sendiri, lanjut dia, Sirop DaPis relatif sangat mudah. Langkah pertama, daun pisan dipotong kecil-kecil kemudian diblender hingga halus. "Bagian tengahnya, kalau kata orang sini mah pelepahnya mah dibuang. Setelah itu, direbus sampai mendidih," papar dia.
Untuk daun pisang sebanyak dua lembar, dibutuhkan bahan campuran berupa air 1,5 liter dan gula pasir sebanyak 1 kilogram. Bahan-bahan tersebut direbus sekaligus hingga air mendidih hingga mengental.Setelah mendidih, dinginkan, lalu disaring. Ya beberapa kali lah, agar benar-benar tidak ada ampasnya," jelas dia.
"Rasanya mirip dengan cincau yang ada di minimarket - minimarket. Lebih enak dikasih es batu," lanjut dia.
Sebagai inovasi dari warga kampung, dia mengaku 'rela' menjadi kelinci percobaan untuk Sirop DaPis ya itu. "Saya coba dulu, sendiri. Setelah itu, keluarga. Alhamdulillah nggak kenapa-kenapa, nggak keracunan," ungkap dia.
"Saya bilang, kalau saya keracunan terus meninggal, bawa jasad saya ke Cidadap (desa asalnya di Kecamatan Cikijing, Kabupaten Majalengka), hahaha. Saya sempat Googling, ternyata daun pisang itu bermanfaat untuk mengatasi panas dalam juga," lanjut Sutisna.
Kini, setelah inovasinya itu terbukti tidak 'beracun,' Sutisna berharap bisa menjadi 'lahan' bagi warganya dalam hal kesejahteraan. Apalagi, cara pembuatan Sirop DaPis pun relatif mudah. inovasi Sutisna sendiri baru sekitar dua pekan lalu.
Orang nomor satu di kelurahan yang berada di Kecamatan Cigasong, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat itu mampu memposisikan daun pisang secara tidak umum. Jika biasanya daun pisang hanya untuk membungkus makanan, tidak demikian saat berada di tangan Sutisna.
Baca juga: Kijang Innova Tabrak Pohon di Tol Cipali Majalengka, Pengemudi Tewas
Di tangan dia, daun pisang bisa menjelma menjadi bahan minuman yang menyegarkan berupa sirup. Sirop DaPis, demikian nama sirup yang menggunakan bahan baku daun pisang itu. DaPis akronim dari daun pisang.
"Ya daun pisang pada umumnya yang bias kita lihat. Yang usinya sedang lah, tidak muda, tapi juga tidak tua," kata Sutisna saat berbincang dengan para wartawan di kantornya, Jumat (29/10/2021).
Disinggung jenis pisang yang daunnya digunakan untuk bikin sirup, dia menjelaskan saat ini baru jenis tertentu saja. Jenis kepok, adalah daun pisang yang digunakan untuk sirup hasil inovasinya itu. "Baru nyoba dari jenis itu aja sih. Kalau yang lainnya mah belum," jelas dia.
Untuk proses pembuatan sendiri, lanjut dia, Sirop DaPis relatif sangat mudah. Langkah pertama, daun pisan dipotong kecil-kecil kemudian diblender hingga halus. "Bagian tengahnya, kalau kata orang sini mah pelepahnya mah dibuang. Setelah itu, direbus sampai mendidih," papar dia.
Untuk daun pisang sebanyak dua lembar, dibutuhkan bahan campuran berupa air 1,5 liter dan gula pasir sebanyak 1 kilogram. Bahan-bahan tersebut direbus sekaligus hingga air mendidih hingga mengental.Setelah mendidih, dinginkan, lalu disaring. Ya beberapa kali lah, agar benar-benar tidak ada ampasnya," jelas dia.
"Rasanya mirip dengan cincau yang ada di minimarket - minimarket. Lebih enak dikasih es batu," lanjut dia.
Sebagai inovasi dari warga kampung, dia mengaku 'rela' menjadi kelinci percobaan untuk Sirop DaPis ya itu. "Saya coba dulu, sendiri. Setelah itu, keluarga. Alhamdulillah nggak kenapa-kenapa, nggak keracunan," ungkap dia.
"Saya bilang, kalau saya keracunan terus meninggal, bawa jasad saya ke Cidadap (desa asalnya di Kecamatan Cikijing, Kabupaten Majalengka), hahaha. Saya sempat Googling, ternyata daun pisang itu bermanfaat untuk mengatasi panas dalam juga," lanjut Sutisna.
Kini, setelah inovasinya itu terbukti tidak 'beracun,' Sutisna berharap bisa menjadi 'lahan' bagi warganya dalam hal kesejahteraan. Apalagi, cara pembuatan Sirop DaPis pun relatif mudah. inovasi Sutisna sendiri baru sekitar dua pekan lalu.
(msd)
tulis komentar anda