Sirtwo Island Simpan Fosil Peradaban Bandung Purba, Diusulkan Masuk Geopark Rajamandala
Rabu, 20 Oktober 2021 - 19:52 WIB
BANDUNG BARAT - Sirtwo Island, Waduk Saguling, Kampung Suramanggala, Desa Baranangsiang, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jabar diusulkan masuk bagian dari Geopark Rajamandala. Kawasan ini menyimpan banyak fosil kuno.
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) KBB, saat ini sedang mengkaji rencana tersebut sebagai upaya konservasi. Sekaligus mendorong tempat tersebut menjadi wahana edukasi sejarah kebumian serta peninggalan peradaban Bandung Purba.
"Sedang dikaji ke arah sana, karena kan dengan kawasan Geopark Rajamandala tidak terlalu jauh," kata Kepala Disparbud, KBB, Heri Partomo, Rabu (20/10/2021).
Menurutnya, rancangan detail terkait rencana konservasi fosil di Saguling masih dibicarakan bersama tim peneliti dari ITB dan Museum Geologi. Nantinya jika itu terwujud maka usulan kawasan Geopark Rajamandala meliputi empat kecamatan, yaitu Padalarang, Cipatat, Saguling, dan Cipongkor.
Heri meyakini proses tersebut akan membutuhkan waktu yang cukup lama karen harus melalui berbagai kajian. Sementara ini pihaknya baru memberikan edukasi ke masyarakat sekitar agar menjaga, mengawasi, dan tidak merusak aset alam tersebut dari aktivitas apa pun, termasuk penambangan.
"Sementara ini, kita dorong masyarakat sekitar dan pihak kecamatan agar mengawasi supaya tidak ada yang merusak. Sambil menunggu keputusan lanjutan ke depan dari para peneliti," ujarnya.
Lebih lanjut dikatakannya, kawasan Geopark Rajamandala memiliki pesona alam yang eksotis. Keindahan alam dan bebatuan khas peradaban Bandung Purba berada di beberapa lokasi seperti surga fosil di Sirtwo Island, jejak manusia purba di Guha Pawon.
Selain itu, terdapat juga jejak sejarah kebumian cekungan Bandung di Stone Garden, Tebing Hawu, Tebing 125, Pabeasan, Curug Halimun, Sanghyang Heuleut, Sanghyang Tikoro, Sanghyang Poek, Sanghyang Kenit dan Cikahuripan.
"Ke depan kita juga akan membuat museum Goa Pawon. Setelah jadi bukan tidak mungkin Fosil dari Pulau Sirtwo juga disimpan di situ," tandasnya.
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) KBB, saat ini sedang mengkaji rencana tersebut sebagai upaya konservasi. Sekaligus mendorong tempat tersebut menjadi wahana edukasi sejarah kebumian serta peninggalan peradaban Bandung Purba.
"Sedang dikaji ke arah sana, karena kan dengan kawasan Geopark Rajamandala tidak terlalu jauh," kata Kepala Disparbud, KBB, Heri Partomo, Rabu (20/10/2021).
Menurutnya, rancangan detail terkait rencana konservasi fosil di Saguling masih dibicarakan bersama tim peneliti dari ITB dan Museum Geologi. Nantinya jika itu terwujud maka usulan kawasan Geopark Rajamandala meliputi empat kecamatan, yaitu Padalarang, Cipatat, Saguling, dan Cipongkor.
Heri meyakini proses tersebut akan membutuhkan waktu yang cukup lama karen harus melalui berbagai kajian. Sementara ini pihaknya baru memberikan edukasi ke masyarakat sekitar agar menjaga, mengawasi, dan tidak merusak aset alam tersebut dari aktivitas apa pun, termasuk penambangan.
Baca Juga
"Sementara ini, kita dorong masyarakat sekitar dan pihak kecamatan agar mengawasi supaya tidak ada yang merusak. Sambil menunggu keputusan lanjutan ke depan dari para peneliti," ujarnya.
Lebih lanjut dikatakannya, kawasan Geopark Rajamandala memiliki pesona alam yang eksotis. Keindahan alam dan bebatuan khas peradaban Bandung Purba berada di beberapa lokasi seperti surga fosil di Sirtwo Island, jejak manusia purba di Guha Pawon.
Selain itu, terdapat juga jejak sejarah kebumian cekungan Bandung di Stone Garden, Tebing Hawu, Tebing 125, Pabeasan, Curug Halimun, Sanghyang Heuleut, Sanghyang Tikoro, Sanghyang Poek, Sanghyang Kenit dan Cikahuripan.
"Ke depan kita juga akan membuat museum Goa Pawon. Setelah jadi bukan tidak mungkin Fosil dari Pulau Sirtwo juga disimpan di situ," tandasnya.
(shf)
tulis komentar anda