Surabaya Medical Tourism, Upaya Pemko Surabaya Wujudkan Pelayanan Kesehatan Terbaik

Rabu, 13 Oktober 2021 - 10:58 WIB
Peluncuran Surabaya Medical Center ditandai dengan ditandatanganinya nota kesepakatan bersama tentang penyelenggaraan layanan wisata medis (medical tourism) di Kota Surabaya, Senin (27/9/2021).
KOTA SURABAYA - Kota Surabaya memiliki potensi besar untuk memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik di Surabaya dan Indonesia timur. Guna membuktikan potensi tersebut, Pemerintah Kota (Pemko) Surabaya akan mengembangkan layanan wisata medis (medical tourism).

Menggandeng berbagai komponen, pelayanan itu akan segera diwujudkan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dengan meluncurkan Surabaya Medical Tourism (SMT). Peluncuran yang ditandai dengan ditandatanganinya nota kesepakatan bersama tentang penyelenggaraan layanan wisata medis (medical tourism) di Kota Surabaya, Senin (27/9/2021).

Penandatanganan nota kesepakatan yang digelar di lobby lantai dua Balai Kota Surabaya dilakukan oleh Pemko Surabaya bersama dengan Rektor Universitas Airlangga Prof Mohammad Nasih, Ketua Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) wilayah Jawa Timur Dr Dodo Anondo, Ketua DPD Association of the Indonesian Tours & Travel Agencies (ASITA) atau asosiasi agensi tur perjalanan Jatim Imam Mahmudi, Ketua Astindo Jawa Timur Yongky Yanwitarko, dan Ketua Badan Pimpinan Daerah Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (BPD PHRI) Jatim Dwi Cahyono.

Pada kesempatan tersebut Wali Kota Eri mengatakan bila Kota Surabaya bisa melakukan pelayanan ini, maka secara otomatis akan menggerakkan ekonomi, pariwisata, perhotelan, restoran dan semuanya yang ada di Kota Surabaya.





"Medical Tourism Surabaya akan berbentuk sebuah aplikasi yang saat ini terus dikembangkan oleh Universitas Airlangga (Unair). Dalam aplikasi yang merupakan produk bersama itu, nantinya akan ada rumah sakit beserta layanan unggulannya serta biayanya, ada pariwisatanya, perhotelannya, restoran dan berbagai fasilitas lainnya," tuturnya.

Maka ketika ada orang sakit dan berobat ke Kota Surabaya, pasti ada keluarganya yang ikut, sehingga sebelum dia berangkat ke Surabaya, sudah daftar duluan arahnya nanti ke mana saja, mulai rumah sakitnya di mana, hotelnya di mana, dan akan berkunjung ke mana. Bahkan, akan dijemput dari bandara menggunakan ambulancenya dari mana. “Itu sudah dirancang sejak awal, karena semuanya ini akan terangkai menjadi satu bagian,” kata Eri.

Wali Kota Eri juga memaparkan bahwa sekitar 70 persen orang Indonesia berobat ke luar negeri, dan dari 70 persen itu, sebagian besar adalah warga Kota Surabaya. Padahal, pengobatan di Indonesia tidak kalah dengan di luar negeri.

Ia juga menceritakan pernah bertemu dengan seseorang yang menyampaikan bahwa awalnya orang tersebut tidak bisa didiagnosa di Surabaya, lalu dia ke luar negeri dengan menggunakan jet pribadi. Ternyata, sampai di luar negeri hasilnya sama dengan diagnosa di Kota Surabaya, sehingga dia menyampaikan bahwa sebenarnya dokter di Surabaya itu tidak kalah hebatnya dengan di luar negeri, karena hasil diagnosanya sama.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More