Berkas Dugaan Korupsi RS Batua Ditarget Rampung Pertengahan September
Kamis, 02 September 2021 - 21:28 WIB
MAKASSAR - Direktur Ditreskrimsus Polda Sulsel, Kombes Pol Widoni Fedri mengaku tengah menggenjot perampungan berkas perkara dugaan korupsi Rumah Sakit Batua Makassar.
"(Kasus) RS Batua ini kita lagi percepatan (pemberkasan), mudah-mudahan pertengahan September ini sudah kita limpahkan berkas perkaranya," kata Widoni, Kamis (2/9/2021).
Dia menyebutkan dari 13 orang tersangka sisa satu yang belum diperiksa. Berkas itu, bakal langsung dilimpahkan ke jaksa penuntut umum (JPU) Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sulsel.
"Untuk tahap satu, nanti dilihat lagi apa petunjuknya, kalau tidak ada yah gas," tegas perwira Polri tiga melati ini.
Widoni mengaku belum menahan para tersangka. "Penahanan kan kalau diperlukan, selama tidak diperlukan yah tidak perlu penahanan," ungkap Alumni Akpol tahun 1991 ini.
Dia menambahkan sejauh ini pihaknya masih mendalami keterlibatan orang lain dalam kasus tersebut. Diketahui selain belasan tersangka yang diperiksa.
Penyidik juga memeriksa Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto atau biasa dipanggil Danny Pomanto (DP). "Kita mintai keterangan sebagai saksi yang menerangkan ada benar pembangunan RS Batua," ucapnya.
Namun dia menyatakan tidak menutup kemungkinan dalam perjalanan proses hukum saat ini, bakal ada tersangka baru . "Nanti kita lihat. Sejauh ini masih belum tunggu saja," imbuh Widoni.
"(Kasus) RS Batua ini kita lagi percepatan (pemberkasan), mudah-mudahan pertengahan September ini sudah kita limpahkan berkas perkaranya," kata Widoni, Kamis (2/9/2021).
Dia menyebutkan dari 13 orang tersangka sisa satu yang belum diperiksa. Berkas itu, bakal langsung dilimpahkan ke jaksa penuntut umum (JPU) Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sulsel.
"Untuk tahap satu, nanti dilihat lagi apa petunjuknya, kalau tidak ada yah gas," tegas perwira Polri tiga melati ini.
Widoni mengaku belum menahan para tersangka. "Penahanan kan kalau diperlukan, selama tidak diperlukan yah tidak perlu penahanan," ungkap Alumni Akpol tahun 1991 ini.
Dia menambahkan sejauh ini pihaknya masih mendalami keterlibatan orang lain dalam kasus tersebut. Diketahui selain belasan tersangka yang diperiksa.
Penyidik juga memeriksa Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto atau biasa dipanggil Danny Pomanto (DP). "Kita mintai keterangan sebagai saksi yang menerangkan ada benar pembangunan RS Batua," ucapnya.
Namun dia menyatakan tidak menutup kemungkinan dalam perjalanan proses hukum saat ini, bakal ada tersangka baru . "Nanti kita lihat. Sejauh ini masih belum tunggu saja," imbuh Widoni.
tulis komentar anda