Hijrah Harus Dimaknai Upaya Meninggalkan Kebiadaban Menuju Keberadaan
Jum'at, 13 Agustus 2021 - 18:35 WIB
JAKARTA - UmatMuslim di seluruh duniabaru sajamemperingati Tahun Baru 1 Muharram 1443 Hijriyah yang jatuh pada Selasa, 10 Agustus 2021 lalu. Peringatan Tahun Baru 1 Muharram ini dimaknaiperistiwa hijrah Nabi Muhammad SAW dari Mekah ke Madinah.
Baca juga: Ustadz Adi Hidayat: Hijrah Bukan Sekadar Pindah Tempat
Semangat hijrah yang ingin dicapaitentunyabukanhanyamobilitas fisik melalui perpindahan dari satu tempat ke tempat lain, tetapi transformasi sosial dan kultural umat dari kejelekan, perpecahan, dan konflik menuju kepada kebaikan, persatuan dan harmoni.
Baca juga: Tahun Baru Islam, PP Muhammadiyah Serukan Hijrah Kolektif Atasi Pandemi COVID-19
"Hijrahituharus dimaknai sebagaiupayameninggalkan kebiadaban menuju keberadabanyang lebih baik," ujar Ketua Umum Yayasan Indonesian Conference on Religion and Peace (ICRP), Prof Siti Musdah Mulia,Jumat(13/8/2021).
"Sebagai makhluk terbaik yang diciptakan Allah SWT sebagai khilafah di bumi,prinsip hijrah adalah tentang membangun sebuah kehidupan yang berkeadaban yaitu kehidupan dengan ciri-ciri masyarakatnya menghargai sesama manusia.Jadi yang ingin kita petik dari makna hijrah ini adalah kemanusiaan. Bagaimana kita memperkuat rasa kemanusiaan kita ditengah kondisi pandemiCOVID-19seperti ini,"imbuhnya.
Menurut Musdah, rasa kemanusiaan inibisaterbangun melalui empati, menolong antar sesama dan tidak membeda-bedakan ras, agama, maupun warna kulit. Bahkan dalam konteks Indonesia hal ini tertuang dalam Pancasilayakni sila ke-2, kemanusiaan yang adil dan beradab.
"Dengan kesadaransepertiitu, makasemangat kebersamaankita dalammenghadapi problem kebangsaaninibisa terbangun.Di era pandemi seperti ini kita harus mengedepankan kemanusiaan kita, kita membantu siapapun. Dalam kemanusiaan kita adalah satu,"ungkapnya.
Baca juga: Ustadz Adi Hidayat: Hijrah Bukan Sekadar Pindah Tempat
Semangat hijrah yang ingin dicapaitentunyabukanhanyamobilitas fisik melalui perpindahan dari satu tempat ke tempat lain, tetapi transformasi sosial dan kultural umat dari kejelekan, perpecahan, dan konflik menuju kepada kebaikan, persatuan dan harmoni.
Baca juga: Tahun Baru Islam, PP Muhammadiyah Serukan Hijrah Kolektif Atasi Pandemi COVID-19
"Hijrahituharus dimaknai sebagaiupayameninggalkan kebiadaban menuju keberadabanyang lebih baik," ujar Ketua Umum Yayasan Indonesian Conference on Religion and Peace (ICRP), Prof Siti Musdah Mulia,Jumat(13/8/2021).
"Sebagai makhluk terbaik yang diciptakan Allah SWT sebagai khilafah di bumi,prinsip hijrah adalah tentang membangun sebuah kehidupan yang berkeadaban yaitu kehidupan dengan ciri-ciri masyarakatnya menghargai sesama manusia.Jadi yang ingin kita petik dari makna hijrah ini adalah kemanusiaan. Bagaimana kita memperkuat rasa kemanusiaan kita ditengah kondisi pandemiCOVID-19seperti ini,"imbuhnya.
Menurut Musdah, rasa kemanusiaan inibisaterbangun melalui empati, menolong antar sesama dan tidak membeda-bedakan ras, agama, maupun warna kulit. Bahkan dalam konteks Indonesia hal ini tertuang dalam Pancasilayakni sila ke-2, kemanusiaan yang adil dan beradab.
"Dengan kesadaransepertiitu, makasemangat kebersamaankita dalammenghadapi problem kebangsaaninibisa terbangun.Di era pandemi seperti ini kita harus mengedepankan kemanusiaan kita, kita membantu siapapun. Dalam kemanusiaan kita adalah satu,"ungkapnya.
tulis komentar anda