Pria di Makassar Tewas Usai Dikeroyok Keluarga Sendiri
Rabu, 21 Juli 2021 - 18:51 WIB
MAKASSAR - Pria berinisial HA (32) tewas setelah diduga dikeroyok oleh sepupu dan kakeknya sendiri. Kasus ini terjadi di Jalan Inspeksi Kanal Monginsidi, Kecamatan Makassar, Selasa (20/7) sekira pukul 21.00 Wita.
Kapolsek Makassar, Kompol Andriani Lilikay mengatakan, HA tewas dengan sejumlah luka parah di tubuhnya akibat tebasan parang dan tusukan tombak. Ada empat orang yang diamankan dalam kasus tersebut, terdiri dari ibu dan dua anaknya serta kakek.
"Jadi mereka ini bersepupu, masih keluarga. Kakek korban dan pelaku itu inisial ER, kemudian pelaku DN dan AJ itu bersaudara sama ibu pelaku TY. Mereka diduga terlibat dalam penganiayaan berujung kematian terhadap lelaki HA," ujar Andriani Rabu, (21/7/2021).
Dia menjelaskan, kasus ini bermula dari adik korban RZ tengah berpesta miras dengan AJ. Kemudian diduga dalam kondisi mabuk, AJ memukul RZ. "Yang bersangkutan ini kemudian pulang dan memberitahu ibunya inisial NR dan kakaknya dalam hal ini korban (HA)," paparnya.
NR bersama HA, kata Andriani mendatangi AJ dan menegurnya ihwal penganiayaan yang dilakukan kepada RZ. "Tapi AJ ini tidak terima lalu pulang mengambil parang dan mendatangi rumah keluarga RZ. Disana terlibat perkelahian dengan HA atau korban ini," ujarnya.
AJ disebutkan memarangi tangan kiri dan perut HA. "Kemudian HA ini didampingi ibunya ke Polsek melaporkan kejadian itu, kita sudah bawa ke rumah sakit untuk divisum, di situ kita kira sudah selesai, ternyata belakangan ada informasi kalau HA ini meninggal dunia," tuturnya.
Belakangan, HA ternyata kembali mendatangi rumah pelaku. Di sana korban disambut oleh kakak AJ, lelaki berinisial DN yang mendengar ibunya TY terlibat cekcok. Karena tak terima ibunya dimaki, bahkan diduga melakukan kekerasan. Akhirnya DN mengambil parang dan tombak.
"Korban kembali dianiaya dengan parang, tiba-tiba datang kakeknya lelaki ER ini, mengambil tombak dari DN dan menusuk tangan HA, sampai mengalami luka robek di tangan kiri dan perutnya. Di situlah menghembuskan nafas terakhir," ungkap Andriani.
Kapolsek Makassar, Kompol Andriani Lilikay mengatakan, HA tewas dengan sejumlah luka parah di tubuhnya akibat tebasan parang dan tusukan tombak. Ada empat orang yang diamankan dalam kasus tersebut, terdiri dari ibu dan dua anaknya serta kakek.
"Jadi mereka ini bersepupu, masih keluarga. Kakek korban dan pelaku itu inisial ER, kemudian pelaku DN dan AJ itu bersaudara sama ibu pelaku TY. Mereka diduga terlibat dalam penganiayaan berujung kematian terhadap lelaki HA," ujar Andriani Rabu, (21/7/2021).
Dia menjelaskan, kasus ini bermula dari adik korban RZ tengah berpesta miras dengan AJ. Kemudian diduga dalam kondisi mabuk, AJ memukul RZ. "Yang bersangkutan ini kemudian pulang dan memberitahu ibunya inisial NR dan kakaknya dalam hal ini korban (HA)," paparnya.
NR bersama HA, kata Andriani mendatangi AJ dan menegurnya ihwal penganiayaan yang dilakukan kepada RZ. "Tapi AJ ini tidak terima lalu pulang mengambil parang dan mendatangi rumah keluarga RZ. Disana terlibat perkelahian dengan HA atau korban ini," ujarnya.
AJ disebutkan memarangi tangan kiri dan perut HA. "Kemudian HA ini didampingi ibunya ke Polsek melaporkan kejadian itu, kita sudah bawa ke rumah sakit untuk divisum, di situ kita kira sudah selesai, ternyata belakangan ada informasi kalau HA ini meninggal dunia," tuturnya.
Belakangan, HA ternyata kembali mendatangi rumah pelaku. Di sana korban disambut oleh kakak AJ, lelaki berinisial DN yang mendengar ibunya TY terlibat cekcok. Karena tak terima ibunya dimaki, bahkan diduga melakukan kekerasan. Akhirnya DN mengambil parang dan tombak.
"Korban kembali dianiaya dengan parang, tiba-tiba datang kakeknya lelaki ER ini, mengambil tombak dari DN dan menusuk tangan HA, sampai mengalami luka robek di tangan kiri dan perutnya. Di situlah menghembuskan nafas terakhir," ungkap Andriani.
tulis komentar anda