Ridwan Kamil Terima Donasi 25.000 Botol Suplemen Terapi COVID-19 Senilai Rp6,8 Miliar
Rabu, 23 Juni 2021 - 19:01 WIB
"Karena panik dan minim pengetahuan COVID-19, mereka akhirnya lari ke RS, padahal sakitnya biasa saja (gejala ringan dan sedang), akhirnya rumah sakit penuh," ungkapnya.
"Makanya, sekarang, yang gejala ringan dan sedang sekarang diarahkan di rumah saja. Biar yang di rumah sakit yang gejala berat dan sangat berat," sambung Kang Emil.
Kang Emil pun berharap, donasi RHT yang dikembangkan para peneliti RHEA di Armenia tersebut dapat bermanfaat dalam menjaga imunitas para nakes sebagai garda terdepan penanganan COVID-19 di provinsi yang dipimpinnya. Sehingga, penanganan COVID-19 di Jabar dapat berjalan optimal.
"Donasi ini sangat penting di tengah situasi darurat COVID-19 yang dihadapi Jabar saat ini, khususnya untuk menjaga para tenaga kesehatan sebagai garda terdepan," katanya.
Sementara itu, inisiatior RHT di Indonesia, Rudiantara mengatakan, sebagian besar suplemen terapi COVID-19 tersebut akan disebar kepada jaringan yang sudah terbentuk oleh Program Puspa (Pemberdayaan 100 Puskesmas Jabar).
Dengan kesiapan jaringan Puspa, kata Rudiantara, sebanyak 14.000 botol RHT akan didistribusikan melalui koordinator program Puspa, yaitu CISDI (Centre for Indonesia’s Strategic Development Initiatives) dan 11.000 botol lainnya akan didistribusikan melalui jaringan Pemprov Jabar.
"Mengingat situasi pandemi COVID-19 yang menunjukkan tanda kenaikan, RHT akan mendonasikan produknya kepada front liner kesehatan untuk memperkuat daya tahan (imunitas) front liner kesehatan di Jawa Barat," kata mantan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) itu.
"RHT juga dimungkinkan untuk membantu meningkatkan kekebalan tubuh front liner kesehatan yang terdampak virus COVID-19 (kuratif) dengan pemberian RHT sesuai tata cara uji klinik yang dapat memberi manfaat untuk percepatan perbaikan kondisi pasien," sambung Rudiantara.
Mantan Menteri Desa, Eko Putro Sandjojo yang juga inisiator RHT mengatakan, RHT direkomendasikan sebagai bagian dari terapi pasien COVID-19 di Armenia. Namun, pihaknya mengaku tidak akan mengklaim suplemen ini sebagai obat COVID-19 karena hal itu harus melewati rangkaian uji coba klinis.
Pihaknya kini tengah melakukan uji coba pengobatan pasien COVID-19 dengan menggandeng BPPOM dan RSHS Bandung, termasuk RS Wisma Atlet Jakarta. Sementara untuk uji coba pencegahan COVID-19 dilakukan di RS Persahabatan Jakarta.
"Makanya, sekarang, yang gejala ringan dan sedang sekarang diarahkan di rumah saja. Biar yang di rumah sakit yang gejala berat dan sangat berat," sambung Kang Emil.
Kang Emil pun berharap, donasi RHT yang dikembangkan para peneliti RHEA di Armenia tersebut dapat bermanfaat dalam menjaga imunitas para nakes sebagai garda terdepan penanganan COVID-19 di provinsi yang dipimpinnya. Sehingga, penanganan COVID-19 di Jabar dapat berjalan optimal.
"Donasi ini sangat penting di tengah situasi darurat COVID-19 yang dihadapi Jabar saat ini, khususnya untuk menjaga para tenaga kesehatan sebagai garda terdepan," katanya.
Sementara itu, inisiatior RHT di Indonesia, Rudiantara mengatakan, sebagian besar suplemen terapi COVID-19 tersebut akan disebar kepada jaringan yang sudah terbentuk oleh Program Puspa (Pemberdayaan 100 Puskesmas Jabar).
Dengan kesiapan jaringan Puspa, kata Rudiantara, sebanyak 14.000 botol RHT akan didistribusikan melalui koordinator program Puspa, yaitu CISDI (Centre for Indonesia’s Strategic Development Initiatives) dan 11.000 botol lainnya akan didistribusikan melalui jaringan Pemprov Jabar.
"Mengingat situasi pandemi COVID-19 yang menunjukkan tanda kenaikan, RHT akan mendonasikan produknya kepada front liner kesehatan untuk memperkuat daya tahan (imunitas) front liner kesehatan di Jawa Barat," kata mantan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) itu.
"RHT juga dimungkinkan untuk membantu meningkatkan kekebalan tubuh front liner kesehatan yang terdampak virus COVID-19 (kuratif) dengan pemberian RHT sesuai tata cara uji klinik yang dapat memberi manfaat untuk percepatan perbaikan kondisi pasien," sambung Rudiantara.
Mantan Menteri Desa, Eko Putro Sandjojo yang juga inisiator RHT mengatakan, RHT direkomendasikan sebagai bagian dari terapi pasien COVID-19 di Armenia. Namun, pihaknya mengaku tidak akan mengklaim suplemen ini sebagai obat COVID-19 karena hal itu harus melewati rangkaian uji coba klinis.
Pihaknya kini tengah melakukan uji coba pengobatan pasien COVID-19 dengan menggandeng BPPOM dan RSHS Bandung, termasuk RS Wisma Atlet Jakarta. Sementara untuk uji coba pencegahan COVID-19 dilakukan di RS Persahabatan Jakarta.
tulis komentar anda