Kesal Ditagih Arisan, Budi Ajak Keluarga Aniaya Rivaldi hingga Luka Parah

Senin, 20 April 2020 - 14:18 WIB
Penganiayaan yang dilakukan Budi dan anaknya serta 2 keponakan terhadao Rivaldi Putra berujung bui. Mereka ditangkap petugas dari Polsek Kemuning, Palembang. Foto/SINDOnews/Berli Zulkanedi
PALEMBANG - Penganiayaan yang dilakukan Budi dan anaknya serta 2 keponakan terhadao Rivaldi Putra berujung bui. Mereka ditangkap petugas dari Polsek Kemuning, Palembang . Keempatnya ditangkap karena dilaporkan telah melakukan pengeroyokan terhadap Rivaldi Putra terkait uang arisan.

Kapolsek Kemuning AKP Robert P Sihombing mengatakan, pelaku pengeroyokan terhadap korban Rivaldi Putra berjumlah 6 orang. Namun yang baru ditangkap 4 orang. Dua pelaku lagi masih buronan atau masuk daftar pencarian orang (DPO). "Pelaku pengeroyokan masih satu keluarga terdiri dari ayah, anak dan keponakan. Korban dikeroyok oleh enam orang hingga terluka parah dengan menggunakan botol dan senjata tajam," ujarnya, Senin (20/4/2020). (Baca juga: Pengedar Sabu di Tanggamus Dibekuk setelah Jadi Buronan sejak 2019)

Dijelaskan Robert kejadian berawal saat kelurga korban datang meminta uang arisan kepada tersangka Nanda. Saat melakukan penagihan uang arisan terjadilah salah paham dan keluarga tersangka lalu mengeroyok korban dengan botol. "Untuk keempat tersangka yang sudah ditangkap kami jerat dengan pasal 170 KUHP dengan ancaman hukuman diatas lima tahun penjara," katanya.

Dalam pemeriksaan, Budi mengaku mendapat kabar bahwa anaknya akan ditusuk oleh Rivaldi Putra saat ditagih utang arisan. Hal itu membuat Budi bersama anak beserta dua keponakannya nekat mengeroyok Rivaldi Putra hingga terluka parah.

Peristiwa pengeroyokan ini terjadi di Jalan Mayor Ruslan, Lorong Mandala, Kelurahan Sekip Jaya, Kecamatan Kemuning pada Jumat 10 April 2020 sekitar pukul 22.00 WIB. Kejadian pengeroyokan berawal saat korban Rivaldi Putra hendak menagih uang arisan kepada Nanda anak tersangka Budi di rumahnya.

Dihadapan polisi Budi mengaku nekat mengeroyok Rivaldi Putra karena ingin membela anaknya yang hendak ditusuk oleh korban saat korban hendak menagih uang arisan kepada anaknya. "Kalau nurut keterangan anak aku korban tu nak nagih duet arisan samo Nanda anak aku dak besak duet arisan tu cuma tigo puluh ribu sehari limo ribu. Tapi dengar dengar informasi wong tu sudah berapo kali masuk ke kampung kami nyari anak aku katonyo nak nujah anak aku," kata Budi.
(shf)
tulis komentar anda
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content