Banjir Disertai Lumpur Rendam Ratusan Rumah di Kabupaten Malaka NTT
Minggu, 24 Mei 2020 - 08:57 WIB
BETUN - Guyuran hujan deras yang terus mengguyur wilayah Kabupaten Malaka menyebabkan meluapnya Sungai Benanain sehingga merendam ratusan rumah warga di Desa Oan Mane, Kecamatan Malaka Barat, Kabupaten Malaka, Nusa Tenggara Timur , Minggu (24/5/2020).
Kepala Desa Oan Mane Lukas Leki mengatakan, luapan air yang bercampur dengan lumpur ini mengakibat 320 kepala keluarga di Desa Oan Mane, Kecamatan Malaka Barat ini harus kehilangan tempat tinggal. (Baca: Belasan Pemuda-Pemudi di Tasik Rayakan Malam Takbir dengan Pesta Miras)
“Dikarenakan banjir yang merendam rumah warga ini juga menyertakan lumpur dengan ketebalan antara 1 hingga 2 meter.Tidak hanya rumah warga namun akses jalan menuju desa inipun putus total akibat banjir disertai lumpur,” kata dia.
Kendati demikian, lanjut dia, sebagian besar warga masih memilih untuk bertahan di rumah mereka dan menjaga harta benda mereka.
“Warga pada umumnya merasa pasrah karena hampir setiap musim penghujan banjir yang sama selalu melanda wilayah mereka. Minimnya saluran air yang dibangun pemerintah mengakibatkan luapan air ini tidak bisa mengalir mengakibatkan banjir ini terus mengenangi perumahan warga," timpalnya. Selain itu hingga kini belum juga ada bantuan tanggap darurat dari pihak pemerintah untuk mengatasi warga yang terkena dampak banjir ini.
“Pemerintah desa mengimbau kepada masyarakat agar selalu waspada jika ada banjir susulan. Saya juga melaporkan kepada pemerintah daerah namun hngga saat ini belum juga ada bantuan tanggap darurata untuk para warga ini,” tambahnya.
Kepala Desa Oan Mane Lukas Leki mengatakan, luapan air yang bercampur dengan lumpur ini mengakibat 320 kepala keluarga di Desa Oan Mane, Kecamatan Malaka Barat ini harus kehilangan tempat tinggal. (Baca: Belasan Pemuda-Pemudi di Tasik Rayakan Malam Takbir dengan Pesta Miras)
“Dikarenakan banjir yang merendam rumah warga ini juga menyertakan lumpur dengan ketebalan antara 1 hingga 2 meter.Tidak hanya rumah warga namun akses jalan menuju desa inipun putus total akibat banjir disertai lumpur,” kata dia.
Kendati demikian, lanjut dia, sebagian besar warga masih memilih untuk bertahan di rumah mereka dan menjaga harta benda mereka.
“Warga pada umumnya merasa pasrah karena hampir setiap musim penghujan banjir yang sama selalu melanda wilayah mereka. Minimnya saluran air yang dibangun pemerintah mengakibatkan luapan air ini tidak bisa mengalir mengakibatkan banjir ini terus mengenangi perumahan warga," timpalnya. Selain itu hingga kini belum juga ada bantuan tanggap darurat dari pihak pemerintah untuk mengatasi warga yang terkena dampak banjir ini.
“Pemerintah desa mengimbau kepada masyarakat agar selalu waspada jika ada banjir susulan. Saya juga melaporkan kepada pemerintah daerah namun hngga saat ini belum juga ada bantuan tanggap darurata untuk para warga ini,” tambahnya.
tulis komentar anda