Pintu Masuk Kota Surabaya Dijaga Ketat, Antisipasi Puncak Arus Balik Lebaran
Minggu, 23 Mei 2021 - 10:29 WIB
SURABAYA - Pintu masuk Kota Surabaya, dijaga ketat oleh petugas gabungan. Upaya penyekatan ini terus dilakukan di pintu masuk Kota Pahlawan, sebagai salah satu bentuk antisipasi puncak arus balik hari ini, Minggu (23/5/2021).
Di Bundaran Waru yang menjadi perbatasan antara Surabaya, dan Sidoarjo, serta Mojokerto, antrean kendaraan yang mau masuk ke Kota Pahlawan terus disekat . Pengecekan nopol kendaraan serta deteksi taksi gelap yang membawa penumpang dari luar kota terus diperketat.
Kondisi yang sama juga terjadi dekat Terminal Osowilangun, yang menjadi perbatasan Surabaya, dengan Gresik. Pengetatan juga terjadi di kawasan MERR yang menjadi pintu masuk Sidoarjo, ke Surabaya, serta pengetatan yang sama dilakukan di Jembatan Suramadu.
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi tak ingin Kota Pahlawan kecolongan dengan penyebaran COVID-19. Semua warga yang kembali masuk ke Kota Surabaya harus dilakukan pengetatan dan tes swab. "Siapa pun yang masuk di Kota Surabay,a harus menjaga prokes, jangan sampai terjadi lonjakan kasus," kata Eri.
Ia melanjutkan, bagi pengendara dari luar Kota Pahlawan tetapi belum membawa bukti surat bebas COVID-19 maka, akan mereka wajib rapid antigen di tempat. Pihaknya tidak mau mengambil risiko di tengah upaya pencegahan COVID-19 .
Kalau pun ada yang lolos penyekatan , satgas COVID-19 Kota Surabaya, dan satgas yang terbentuk di masing-masing RT/RW, saling gotong-royong berjuang demi memutus penyebaran wabah ini. "Kalau ada orang yang pulang mudik maka RT harus tahu dan melaporkan sehingga tetap karantina di rumah masing-masing. Alhamdulillah dengan adanya satgas tingkat RT kepatuhan warga juga tinggi," ungkapnya.
Di samping itu, orang nomor satu di Kota Pahlawan ini menyebut berdasarkan pantuannya hingga hari ini, belum ditemukan lonjakan kasus pasca libur lebaran di Kota Pahlawan. Dia mengurai untuk Hotel Asrama Haji (HAH), sekitar 20-23 kasus. "Semoga segera turun sehingga Surabaya kembali zona hijau," jelasnya.
Lihat Juga: Kembalikan Tas Pemudik Berisi Uang Rp100 Juta, Aiptu Supriyanto Diganjar Sekolah Perwira
Di Bundaran Waru yang menjadi perbatasan antara Surabaya, dan Sidoarjo, serta Mojokerto, antrean kendaraan yang mau masuk ke Kota Pahlawan terus disekat . Pengecekan nopol kendaraan serta deteksi taksi gelap yang membawa penumpang dari luar kota terus diperketat.
Kondisi yang sama juga terjadi dekat Terminal Osowilangun, yang menjadi perbatasan Surabaya, dengan Gresik. Pengetatan juga terjadi di kawasan MERR yang menjadi pintu masuk Sidoarjo, ke Surabaya, serta pengetatan yang sama dilakukan di Jembatan Suramadu.
Baca Juga
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi tak ingin Kota Pahlawan kecolongan dengan penyebaran COVID-19. Semua warga yang kembali masuk ke Kota Surabaya harus dilakukan pengetatan dan tes swab. "Siapa pun yang masuk di Kota Surabay,a harus menjaga prokes, jangan sampai terjadi lonjakan kasus," kata Eri.
Ia melanjutkan, bagi pengendara dari luar Kota Pahlawan tetapi belum membawa bukti surat bebas COVID-19 maka, akan mereka wajib rapid antigen di tempat. Pihaknya tidak mau mengambil risiko di tengah upaya pencegahan COVID-19 .
Kalau pun ada yang lolos penyekatan , satgas COVID-19 Kota Surabaya, dan satgas yang terbentuk di masing-masing RT/RW, saling gotong-royong berjuang demi memutus penyebaran wabah ini. "Kalau ada orang yang pulang mudik maka RT harus tahu dan melaporkan sehingga tetap karantina di rumah masing-masing. Alhamdulillah dengan adanya satgas tingkat RT kepatuhan warga juga tinggi," ungkapnya.
Di samping itu, orang nomor satu di Kota Pahlawan ini menyebut berdasarkan pantuannya hingga hari ini, belum ditemukan lonjakan kasus pasca libur lebaran di Kota Pahlawan. Dia mengurai untuk Hotel Asrama Haji (HAH), sekitar 20-23 kasus. "Semoga segera turun sehingga Surabaya kembali zona hijau," jelasnya.
Lihat Juga: Kembalikan Tas Pemudik Berisi Uang Rp100 Juta, Aiptu Supriyanto Diganjar Sekolah Perwira
(eyt)
tulis komentar anda