Antisipasi Lonjakan Harga Jelang Lebaran, Disperindag Jabar Jaga Stok Bahan Pokok
Senin, 10 Mei 2021 - 17:31 WIB
BANDUNG - Pemprov Jawa Barat melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jabar berupaya mengantisipasi lonjakan harga kebutuhan pokok menjelang Lebaran 2021.
Langkah antisipasi tersebut dilakukan melalui pantauan pasokan dan stok kebutuhan pokok secara intensif di 27 kabupaten/kota di Jabar, agar stabilitas pasokan dan stok bahan pokok tetap terjaga baik.
"Upaya yang dilakukan adalah memantau pasokan dan stok barang pokok. Jangan sampai barangnya kurang," ungkap Kepala Disperindag Jabar, M Arifin Soendjayana di Bandung, Senin (10/5/2021).
Menurut Arifin, lonjakan harga bahan pokok berpotensi terjadi pada tiga atau dua hari sebelum Lebaran 2021 dimana masyarakat akan berbondong-bondong membeli barang kebutuhan pokok untuk menyambut Lebaran.
Selain memantau pasokan dan stok barang, lanjut Arifin, pihaknya juga intens memonitor perkembangan harga di 27 kabupaten/kota di Jabar, termasuk melakukan stimulus lewat pengecekan harga dan pasokan ke pasar-pasar dan toko swalayan.
"Dua atau tiga hari terakhir menjelang hari raya Idul Fitri, kami akan mengajak Gubernur Jabar, Satgas Pangan Provinsi Jawa Barat dan TPID (Tim Pengendali Inflasi Daerah) Provinsi Jawa Barat untuk melakukan pengecekan langsung ke pasar-pasar rakyat. Ini dapat memberikan stimulus yang kuat, agar harga mendekati kestabilan," jelasnya.
Arifin juga mengatakan, pihaknya bersama Bank Indonesia (BI) Perwakilan Jabar memberikan perhatian khusus terhadap harga daging sapi dan daging ayam broiler. Pasalnya, harga kedua komoditas tersebut cenderung melonjak setiap menjelang Lebaran.
Baca juga: Libur Lebaran, Disparbud Jabar Sebar 15 Ribu Test Pack Antigen
"Jabar untuk produksi ayam broiler surplus, tapi harga di pasar sering naik. Pedagang suka bilang setahun sekali. Jadi kita akan melakukan edukasi dan sosialisasi kepada pedagang," katanya.
Langkah antisipasi tersebut dilakukan melalui pantauan pasokan dan stok kebutuhan pokok secara intensif di 27 kabupaten/kota di Jabar, agar stabilitas pasokan dan stok bahan pokok tetap terjaga baik.
"Upaya yang dilakukan adalah memantau pasokan dan stok barang pokok. Jangan sampai barangnya kurang," ungkap Kepala Disperindag Jabar, M Arifin Soendjayana di Bandung, Senin (10/5/2021).
Menurut Arifin, lonjakan harga bahan pokok berpotensi terjadi pada tiga atau dua hari sebelum Lebaran 2021 dimana masyarakat akan berbondong-bondong membeli barang kebutuhan pokok untuk menyambut Lebaran.
Selain memantau pasokan dan stok barang, lanjut Arifin, pihaknya juga intens memonitor perkembangan harga di 27 kabupaten/kota di Jabar, termasuk melakukan stimulus lewat pengecekan harga dan pasokan ke pasar-pasar dan toko swalayan.
"Dua atau tiga hari terakhir menjelang hari raya Idul Fitri, kami akan mengajak Gubernur Jabar, Satgas Pangan Provinsi Jawa Barat dan TPID (Tim Pengendali Inflasi Daerah) Provinsi Jawa Barat untuk melakukan pengecekan langsung ke pasar-pasar rakyat. Ini dapat memberikan stimulus yang kuat, agar harga mendekati kestabilan," jelasnya.
Arifin juga mengatakan, pihaknya bersama Bank Indonesia (BI) Perwakilan Jabar memberikan perhatian khusus terhadap harga daging sapi dan daging ayam broiler. Pasalnya, harga kedua komoditas tersebut cenderung melonjak setiap menjelang Lebaran.
Baca juga: Libur Lebaran, Disparbud Jabar Sebar 15 Ribu Test Pack Antigen
"Jabar untuk produksi ayam broiler surplus, tapi harga di pasar sering naik. Pedagang suka bilang setahun sekali. Jadi kita akan melakukan edukasi dan sosialisasi kepada pedagang," katanya.
tulis komentar anda