Dosis Terbatas, Realisasi Vaksinasi COVID-19 bagi Lansia di KBB Baru 2,5%

Selasa, 13 April 2021 - 14:49 WIB
Ilustrasi/Dok
BANDUNG BARAT - Progres vaksinasi COVID-19 kepada para lansia di Kabupaten Bandung Barat (KBB) masih minim. Selain karena banyak yang meminta waktunya diindur setelah Ramadhan, keterbatasan vaksin juga jadi salah satu penghambat.

"Persentase vaksinasi untuk masyarakat lansia masih rendah. Dari target 143.180 lansia baru sebanyak 3.579 yang sudah atau sekitar 2,5%," kata Kepala Dinas Kesehatan, KBB, Eisenhower Sitanggang didampingi Kabid P2P, Mulyana, Selasa (13/4/2021).

Menurutnya, saat ini jumlah dosis vaksin yang diterima untuk lansia masih belum sebanding dengan target sasaran yang ingin dicapai. Akibatnya ada proses jeda menunggu dari masyarakat ketika vaksinnya belum tersedia.



Ditambah lagi jatah vaksin untuk lansia ada yang dialihkan terlebih dahulu untuk pelayan publik. Saat ini persentase pelayan publik seperti tenaga kesehatan (nakes), petugas Satpol PP, BPBD, di KBB yang sudah menjalani vaksinasi COVID-19 mencapai 68,5%.

"Jadi jatahnya itu berebut antara yang untuk lansia dan untuk pelayan publik. Pelayan publik itu targetnya 60.388 orang, sampai saat ini baru 68,5% atau 41.365 orang yang sudah divaksinasi," sambungnya.

Selain itu, lanjut dia, rendahnya vaksinasi COVID-19 untuk lansia juga disebabkan banyak yang meminta vaksinasi ditunda waktunya setelah bulan Ramadhan. Mereka beralasan sekarang sedang ingin fokus beribadah menjalankan puasa ramadhan.

Baca juga: Formulir Penetapan Turun dari Gubernur, Hengki Kurniawan Jabat Plt Bupati Bandung Barat

"Memang kita agendakan vaksinasi di bulan puasa ini malam hari, tapi mereka (lansia) beralasan ingin fokus ibadah dulu. Walaupun sebenarnya kami bisa saja melayani vaksinasi di pagi hari," tuturnya.

Baca juga: Hari Pertama Puasa, Ridwan Kamil dan Mendag Cek Harga di Pasar Kosambi Bandung

Diakuinya dengan kondisi keterbatasan vaksin COVID-19 dan fakta di lapangan, target penyelesaian vaksinasi di KBB diperkirakan bakal memakan waktu cukup lama. Itu mengingat jatah vaksin yang diterima tidak sesuai dengan pengajuan.

"Kalau vaksinnya banyak mungkin bisa lebih cepat, tapi kan kondisinya gini, ya pasti makan waktu lama," pungkasnya.
(boy)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content