Heboh! 3 Kerangka Manusia di Situs Kumitir Buka Tabir Rahasia Era Kerajaan Majapahit
Selasa, 23 Maret 2021 - 17:49 WIB
SURABAYA - Penemuan tiga kerangka manusia di Situs Kumitir, Mojokerto, Jawa Timur bisa membuka tabir manusia era klasik Kerajaan Majapahit.
Baca juga: Mojokerto Gempar, Ada Kerangka Manusia di Situs Peninggalan Majapahit
Tiga kerangka manusia yang ditemukan selama ekskavasi tahap ketiga yang dilakukan Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur di area barat tempat pemakaman umum Dusun Bendo, Desa Kumitir. Rangka manusia itupun ditemukan saat mengangkat tanah di kedalaman 60 cm pada sektor C Situs Kumitir.
Baca juga: Kisah Kejayaan Majapahit dan Mitos-mitos Misterius yang Menyelubunginya
Pakar Antropologi Forensik Universitas Airlangga, Dr Phil Toetik Koesbardiati yang turut tergabung dalam penelitian bersama tim ekskavasi BPCB Jatim menuturkan, salah satu dari tiga temuan kerangka tersebut relatif utuh secara struktur. Temuan ini tentu menjadi informasi penting dalam berbagai rahasia di era klasik Majapahit.
"Kondisinya memang sudah remuk di beberapa tempat. Namun struktur rangka dari tengkorak hingga kaki masih lengkap. Begitu pula bagian rusuk, tulang belakang, dan lengan," katanya, Selasa (23/3/2021).
Dosen Antropologi Forensik Ragawi FISIP Universitas Airlangga ini menambahkan, dilihat berdasarkan pelvis dan tengkorak, kerangka tersebut diidentifikasi berjenis kelamin perempuan dengan estimasi umur 20-30 tahun dan tinggi badan 141-153 cm.
Toetik yang tergabung dalam upaya eskavasi sudah mengambil sampel bagian tulang telinga dan tulang tangan untuk diidentifikasi. Posisi kerangka perempuan itu pun cukup unik karena berposisi tengkurap. Oleh karena itu, analisis arkeotanatologi untuk mengetahui alasan posisi rangka tengkurap pun akan segera dilakukan apabila semua rangka telah terekspos dan data penggalian telah dilengkapi.
Menentukan usia kerangka dilakukan untuk mengetahui apakah kerangka tersebut berhubungan dengan era Majapahit ataukah kerangka manusia modern yang dikubur di sana. Hal tersebut perlu dilakukan lantaran tepat di sebelah timur lokasi penemuan kerangka adalah tempat pemakaman umum Dusun Bendo.
Baca juga: Mojokerto Gempar, Ada Kerangka Manusia di Situs Peninggalan Majapahit
Tiga kerangka manusia yang ditemukan selama ekskavasi tahap ketiga yang dilakukan Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur di area barat tempat pemakaman umum Dusun Bendo, Desa Kumitir. Rangka manusia itupun ditemukan saat mengangkat tanah di kedalaman 60 cm pada sektor C Situs Kumitir.
Baca juga: Kisah Kejayaan Majapahit dan Mitos-mitos Misterius yang Menyelubunginya
Pakar Antropologi Forensik Universitas Airlangga, Dr Phil Toetik Koesbardiati yang turut tergabung dalam penelitian bersama tim ekskavasi BPCB Jatim menuturkan, salah satu dari tiga temuan kerangka tersebut relatif utuh secara struktur. Temuan ini tentu menjadi informasi penting dalam berbagai rahasia di era klasik Majapahit.
"Kondisinya memang sudah remuk di beberapa tempat. Namun struktur rangka dari tengkorak hingga kaki masih lengkap. Begitu pula bagian rusuk, tulang belakang, dan lengan," katanya, Selasa (23/3/2021).
Dosen Antropologi Forensik Ragawi FISIP Universitas Airlangga ini menambahkan, dilihat berdasarkan pelvis dan tengkorak, kerangka tersebut diidentifikasi berjenis kelamin perempuan dengan estimasi umur 20-30 tahun dan tinggi badan 141-153 cm.
Toetik yang tergabung dalam upaya eskavasi sudah mengambil sampel bagian tulang telinga dan tulang tangan untuk diidentifikasi. Posisi kerangka perempuan itu pun cukup unik karena berposisi tengkurap. Oleh karena itu, analisis arkeotanatologi untuk mengetahui alasan posisi rangka tengkurap pun akan segera dilakukan apabila semua rangka telah terekspos dan data penggalian telah dilengkapi.
Menentukan usia kerangka dilakukan untuk mengetahui apakah kerangka tersebut berhubungan dengan era Majapahit ataukah kerangka manusia modern yang dikubur di sana. Hal tersebut perlu dilakukan lantaran tepat di sebelah timur lokasi penemuan kerangka adalah tempat pemakaman umum Dusun Bendo.
tulis komentar anda