Cerita Ibu Kevin, 1 dari 6 Pemuda Palembang yang Hilang Misterius di Garut
Selasa, 19 Mei 2020 - 16:01 WIB
PALEMBANG - Inilah kata-kata terakhir yang diucapkan oleh Ita (42), “Hati-hati di jalan ya Nak,” saat berkomunikasi dengan putranya, Kevin Kenzora Pratama, terakhir kali pada 15 September 2017 lalu. Sang ibu tidak menyangka setelah itu anaknya dinyatakan hilang.
Kevin atau Agam, begitu panggilan akrab mahasiswa Universitas Indo Global Mandiri (UIGM) ini, merupakan satu dari enam pemuda asal Palembang yang dinyatakan hilang saat berada di Garut, Jawa Barat.
Bahkan setelah hampir tiga tahun kasus hilangnya enam pemuda itu, hingga kini belum ditemukan titik terang. Selama itu pula sang ibu tak henti-hentinya berdoa agar anak pertamanya itu diberikan keselamatan. ( Baca:Kemenperin Rencana Ekspor APD di Saat Ada Daerah Masih Kekurangan )
Masih jelas dalam ingatan Ita, tatkala melakukan berbagai upaya untuk memperoleh informasi terkait keberadaan Kevin. Dirinya bersama keluarga dari lima pemuda lainnya, bahkan sudah beberapa kali datang ke Garut . Tapi hasilnya tetap nihil.
Diceritakan oleh Ita, awalnya ia mengira kalau Kevin yang berangkat bersama Aat dan Adit ke Garut itu hanya untuk jalan-jalan, pada 5 September 2017 lalu. Ita tidak tahu jika ternyata Ihsan, Taufan, dan Dian Wahyudi juga ikut dalam rombongan itu.
Bahkan sebelum hilang, Kevin sempat menghubunginya untuk memberitahukan kalau malam di tanggal 14 September 2017, mereka menginap di rumah milik Aji, warga Palembang yang menjadi salah satu pengusaha kulit di Garut.
"Nah besoknya atau sekitar pulul 09.00 WIB, tanggal 15 September. Anak saya sempat menghubungi lagi dan bilang kalau akan pulang. Selain itu juga Kevin sempat menghubungi kakeknya minta diisikan pulsa," katanya, Senin (18/5/2020).
Pada saat itu memang percakapan di telepon terdengar bising, dan memang menggambarkan kalau kondisinya sedang berada di jalan. Akan tetapi, selang beberapa jam kemudian, Ita sudah tidak bisa lagi menghubungi putranya itu. Hanphone Kevin sudah tidak aktif serta tidak bisa dihubungi.
Kemudian ia mendapatkan firasat yang tidak enak, dan berusaha mencoba berkomunikasi dengan keluarga teman-teman yang berangkat bersama Kevin. Ternyata hasilnya sama, semua teman-temannya itu juga tidak bisa dihubungi lagi.
Kevin atau Agam, begitu panggilan akrab mahasiswa Universitas Indo Global Mandiri (UIGM) ini, merupakan satu dari enam pemuda asal Palembang yang dinyatakan hilang saat berada di Garut, Jawa Barat.
Bahkan setelah hampir tiga tahun kasus hilangnya enam pemuda itu, hingga kini belum ditemukan titik terang. Selama itu pula sang ibu tak henti-hentinya berdoa agar anak pertamanya itu diberikan keselamatan. ( Baca:Kemenperin Rencana Ekspor APD di Saat Ada Daerah Masih Kekurangan )
Masih jelas dalam ingatan Ita, tatkala melakukan berbagai upaya untuk memperoleh informasi terkait keberadaan Kevin. Dirinya bersama keluarga dari lima pemuda lainnya, bahkan sudah beberapa kali datang ke Garut . Tapi hasilnya tetap nihil.
Diceritakan oleh Ita, awalnya ia mengira kalau Kevin yang berangkat bersama Aat dan Adit ke Garut itu hanya untuk jalan-jalan, pada 5 September 2017 lalu. Ita tidak tahu jika ternyata Ihsan, Taufan, dan Dian Wahyudi juga ikut dalam rombongan itu.
Bahkan sebelum hilang, Kevin sempat menghubunginya untuk memberitahukan kalau malam di tanggal 14 September 2017, mereka menginap di rumah milik Aji, warga Palembang yang menjadi salah satu pengusaha kulit di Garut.
"Nah besoknya atau sekitar pulul 09.00 WIB, tanggal 15 September. Anak saya sempat menghubungi lagi dan bilang kalau akan pulang. Selain itu juga Kevin sempat menghubungi kakeknya minta diisikan pulsa," katanya, Senin (18/5/2020).
Pada saat itu memang percakapan di telepon terdengar bising, dan memang menggambarkan kalau kondisinya sedang berada di jalan. Akan tetapi, selang beberapa jam kemudian, Ita sudah tidak bisa lagi menghubungi putranya itu. Hanphone Kevin sudah tidak aktif serta tidak bisa dihubungi.
Kemudian ia mendapatkan firasat yang tidak enak, dan berusaha mencoba berkomunikasi dengan keluarga teman-teman yang berangkat bersama Kevin. Ternyata hasilnya sama, semua teman-temannya itu juga tidak bisa dihubungi lagi.
tulis komentar anda