Balai Besar KIPM Makassar FGD Sistem Jaminan Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan

Selasa, 16 Maret 2021 - 14:05 WIB
FGD Balai Besar Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (Balai Besar KIPM) Makassar di Hotel Aryaduta Makassar, Selasa (16/3/2021). Foto: SINDOnews/Marhawanti Sehe
MAKASSAR - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Balai Besar Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (Balai Besar KIPM) Makassar menggelar focus group discussion (FGD) di Hotel Aryaduta Makassar , Selasa (16/3/2021).

Kegiatan tersebut fokus membahas harmonisasi dan evaluasi sistem jaminan mutu dan keamanan hasil perikanan bersama para pelaku usaha yang memiliki nomor registrasi negara mitra.





Hadir sebagai pembicara kunci, Kepala Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, dan Keamanan Hasil Perikanan, Rina, lalu pembicara pembuka oleh Kepala Balai Besar KIPM Makassar , Sitti Chadidjah.

Turut hadir pula sebagai narasumber, di antaranya Kepala Pusat Pengendalian Mutu BKIPM , Widodo Sumiyanto, Direktur Pengawasan Peredaran Pangan Olahan Badan Pengawasan Obat dan Makanan, Ratna Irawati, dan Business Developments Director Federasi Pengemasan Indonesia, Ariana Susanti.

Diketahui, Indonesia telah melakukan kerja sama bilateral dalam bentuk MoU dengan negara-negara tujuan ekspor komoditas perikanan, di antaranya Uni Eropa, China, Kanada, Russia, Vietnam, Korea Selatan, dan Arab Saudi . Kerja sama tersebut dalam rangka memastikan produk perikanan asal Indonesia dapat diterima dengan baik oleh setiap negara tujuan ekspor.

Kepala Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, dan Keamanan Hasil Perikanan, Rina, yang hadir secara virtual menjelaskan, tujuan dari FGD tersebut adalah memberikan pemahaman regulasi kepada para pelaku usaha atau eksportir komoditas perikanan di Sulawesi Selatan (Sulsel) mengenai persyaratan ekspor ke negara mitra.



Lebih jauh, kata dia, saat ini Indonesia memiliki lebih 999 unit pengolahan ikan atau unit pengolahan rumput laut yang tersebar di seluruh daerah. Sebagai besar di antaranya telah memiliki nomor registrasi ke negara mitra. Khusus Sulsel, saat ini jumlahnya mencapai 130 unit pengolahan.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content