Liga 1 Dihentikan, Sponsor PSIS Susun Ulang Lanjutkan Kerja Sama
Selasa, 19 Mei 2020 - 10:30 WIB
Senior Vice President PT Pegadaian Kanwil XI Semarang, Mulyono menerima pemberian jersey dari ofisial yang bertepatan ultah ke-88 PSIS. FOTO/SINDOnews/AHMAD ANTONI
SEMARANG - Penghentian kompetisi Liga 1 2020 tak mempengaruhi sejumlah sponsor untuk tetap menjalin kerja sama dengan PSIS Semarang . Salah satunya adalah PT Pegadaian (Persero) Kanwil XI Semarang yang memaklumi kondisi tersebut sebagai dampak pandemi COVID-19.
Senior Vice President PT. Pegadaian Kanwil XI Semarang, Mulyono menyatakan pihaknya siap menyusun rencana ulang termasuk melanjutkan kerja sama dengan PSIS pada musim mendatang. Dia mengakui bahwa dihentikannya kompetisi akibat pandemi corona menjadi keputusan yang harus diambil PSSI untuk memutus mata rantai wabah tersebut. Meski memaklumi, pihaknya berharap ada kebijakan dari PSSI untuk segera memutuskan tentang kelanjutan kompetisi, apakah akan dilanjutkan atau tidak.
"Melihat situasi di beberapa negara yang kompetisinya mulai dilanjutkan, kami pun memiliki optimisme jika Liga 1 2020 akan kembali dilanjutkan. Namun jika tidak, kami akan menyusun rencana ulang untuk kerja sama dengan PSIS tahun depan," kata Mulyono di Semarang, Senin (18/5/2020).( )
Ia menilai PSIS dalam performa yang baik di awal kompetisi tahun ini. Pihak manajemen juga bekerja dengan baik, sehingga kerja sama dengan sponsor sebenarnya berjalan positif. Namun, virus corona yang menjadi pandemi global dan harus menghentikan kompetisi sepak bola di Indonesia.
Terpisah, CEO PSIS Yoyok Sukawi mengungkapkan manajemen tidak mendapatkan pemasukan selama kompetisi dihentikan. Padahal tim masih memiliki tanggungan untuk membayar gaji karyawan di perusahaan. "Begitu kompetisi berhenti, kalau ditanya pemasukan, semuanya pasti berhenti. Jadi industri sepak bola itu kan, berbanding lurus dengan kegiatan yang bisa dilakukan," ujar Yoyok Sukawi.
"Kalau PSIS memang profesional. Insya Allah kami masih mampu. Tahun ini rugi itu pasti. Kami berhitung tahun ini, minus Rp10 miliar-Rp15 miliar tapi itu kami jalani, tidak ada masalah," ujarnya.( )
Untuk diketahui, PT Pegadaian (Persero) Kanwil XI Semarang menjadi salah satu sponsor PSIS di Liga 1 2020. Pegadaian Semarang telah menggelontorkan Rp250 juta untuk mendanai PSIS.
Senior Vice President PT. Pegadaian Kanwil XI Semarang, Mulyono menyatakan pihaknya siap menyusun rencana ulang termasuk melanjutkan kerja sama dengan PSIS pada musim mendatang. Dia mengakui bahwa dihentikannya kompetisi akibat pandemi corona menjadi keputusan yang harus diambil PSSI untuk memutus mata rantai wabah tersebut. Meski memaklumi, pihaknya berharap ada kebijakan dari PSSI untuk segera memutuskan tentang kelanjutan kompetisi, apakah akan dilanjutkan atau tidak.
"Melihat situasi di beberapa negara yang kompetisinya mulai dilanjutkan, kami pun memiliki optimisme jika Liga 1 2020 akan kembali dilanjutkan. Namun jika tidak, kami akan menyusun rencana ulang untuk kerja sama dengan PSIS tahun depan," kata Mulyono di Semarang, Senin (18/5/2020).( )
Ia menilai PSIS dalam performa yang baik di awal kompetisi tahun ini. Pihak manajemen juga bekerja dengan baik, sehingga kerja sama dengan sponsor sebenarnya berjalan positif. Namun, virus corona yang menjadi pandemi global dan harus menghentikan kompetisi sepak bola di Indonesia.
Terpisah, CEO PSIS Yoyok Sukawi mengungkapkan manajemen tidak mendapatkan pemasukan selama kompetisi dihentikan. Padahal tim masih memiliki tanggungan untuk membayar gaji karyawan di perusahaan. "Begitu kompetisi berhenti, kalau ditanya pemasukan, semuanya pasti berhenti. Jadi industri sepak bola itu kan, berbanding lurus dengan kegiatan yang bisa dilakukan," ujar Yoyok Sukawi.
"Kalau PSIS memang profesional. Insya Allah kami masih mampu. Tahun ini rugi itu pasti. Kami berhitung tahun ini, minus Rp10 miliar-Rp15 miliar tapi itu kami jalani, tidak ada masalah," ujarnya.( )
Untuk diketahui, PT Pegadaian (Persero) Kanwil XI Semarang menjadi salah satu sponsor PSIS di Liga 1 2020. Pegadaian Semarang telah menggelontorkan Rp250 juta untuk mendanai PSIS.
(abd)
tulis komentar anda