Diterjang Pandemi COVID-19 Pendapatan Sentra Kuliner Turun 50 Persen

Kamis, 04 Maret 2021 - 18:56 WIB
Wakil Wali Kota Surabaya, Armudji ketika meninjau SWK RMI di Jalan Ngagel Jaya Selatan. Foto/SINDOnews/Aan Haryono
SURABAYA - Selama pandemi COVID-19 para pedagang di Sentra Wisata Kuliner (SWK) sepi pembeli. Mereka mengeluhkan pendapatannya yang terjun bebas karena daya beli yang menurun .Keluhan itu disampaikan langsung pada Wakil Wali Kota Surabaya, Armudji ketika meninjau SWK RMI di Jalan Ngagel Jaya Selatan, Kamis (4/3/2021).



Armudji menuturkan, meski kondisinya tak seperti sebelum adanya pandemi , namun SWK di Surabaya terbilang masih ramai pembeli. "Di sini masih agak ramai (pembeli), karena di beberapa tempat itu juga ditutup," kata Cak Ji, panggilan akrabnya.

Ia melanjutkan, dampak pandemi itu sendiri juga membuat omzet para pedagang di SWK mengalami penurunan. Sehingga hal ini mengakibatkan para pedagang harus memberhentikan beberapa karyawannya.

"Mereka mengalami penurunan hampir 50 persen. Tadi kita sudah melihat di musim pandemi ini mereka (pedagang) juga banyak memberhentikan karyawannya," ungkapnya.



Pemkot Surabaya berinisiatif untuk menggandeng para pedagang di SWK. Nah, salah satu upaya yang dilakukan pemkot yakni memesan makanan ataupun minuman pedagang di SWK untuk konsumsi ketika ada acara. Di samping upaya lain yang dilakukan adalah dengan membantu mempromosikan produk mereka.

"Ini yang tentunya menjadi motivasi kami dimana nanti kalau ada acara-acara di rumah dinas atau acara di pemerintahan, paling tidak bisa juga mengambil makanan yang ada di sentra-sentra ini," jelasnya.

Cak Ji mengaku sudah menginventarisasi produk makanan maupun minuman para pedagang di SWK. Menurutnya, beberapa produk yang dijual itu memiliki kekhasan tersendiri.

"Ada belut, terus penyetan-penyetan ikan wader, dan sebagainya. Minumannya juga ada seperti kacang ijo. Nah, ini yang tentunya harus kita ambil supaya pemerintah kota bisa membantu daripada musim pandemi ini," jelasnya.

Hal yang sama juga bakal dilakukan kepada para pedagang di SWK lainnya. Namun demikian, bagi Cak Ji, yang terpenting adalah para pedagang itu dapat menjaga kebersihan dan higienis dari makanan yang dijual.

"Kita di samping untuk mempromosikan , pemerintah kota juga mau mengambil makanan yang mereka jual. Yang penting higienis, dan sudah dalam tataran makanan yang sudah layak," ujarnya.

Cak Ji mengungkapkan, setidaknya ada sekitar 43 SWK di Kota Surabaya. Namun, ia juga mengakui, bahwa dampak pandemi menyebabkan omzet pedagang di SWK mengalami penurunan. Karenanya perlu adanya perhatian lebih agar SWK terus ramai pembeli meski dalam kondisi pandemi COVID-19.
(eyt)
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More