Situs Kuno Majapahit Tak Sengaja Ditemukan di Lereng Gunung Bromo
Senin, 22 Februari 2021 - 21:51 WIB
Situs kuno berupa pondasi yang diduga peninggalan zaman Majapahit ditemukan di kawasan wisata petik stroberi lereng Gunung Bromo, Probolinggo, Jatim. Foto/iNews TV/Hana Purwadi
PROBOLINGGO - Situs kuno berupa pondasi yang diduga peninggalan zaman Majapahit ditemukan di kawasan wisata petik stroberi lereng Gunung Bromo. Lokasi penemuan situs purbakala ini di Desa Sapi Kerep, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo , Jawa Timur.
Pondasi kuno tersebut ditemukan saat menggali tanah untuk pengembangan wisata kebun stroberi sekitar sepekan lalu. Kepala Diskominfo Kabupaten Probolinggo , Yulius Christian menjelaskan, masyarakat mempercayai situs tersebut peninggalan zaman Majapahit .
Hal itu mengingat Suku Tengger erat kaitannya dengan Kerajaan Majapahit . "Situs tersebut seperti pondasi kuno, dan ditemukan warga saat menggali tanah di lahan kebun strowberi. Namun belum bisa dipastikan kebenarannya apakah benda peninggalan Majapahit ," katanya Yulius, Senin (22/2/2021).
Dia menambahkan, untuk memastikannya harus ada penelitian terlebih dahulu dari tim Kepurbakalaan. Sebelumnya telah ditemukan 8 lempengan dan sekarang dibawa ke Trowulan untuk diteliti. "Dibawa ke Balai Pelestarian Cagar Budaya Trowulan," ujarnya.
Pondasi kuno tersebut ditemukan saat menggali tanah untuk pengembangan wisata kebun stroberi sekitar sepekan lalu. Kepala Diskominfo Kabupaten Probolinggo , Yulius Christian menjelaskan, masyarakat mempercayai situs tersebut peninggalan zaman Majapahit .
Hal itu mengingat Suku Tengger erat kaitannya dengan Kerajaan Majapahit . "Situs tersebut seperti pondasi kuno, dan ditemukan warga saat menggali tanah di lahan kebun strowberi. Namun belum bisa dipastikan kebenarannya apakah benda peninggalan Majapahit ," katanya Yulius, Senin (22/2/2021).
Dia menambahkan, untuk memastikannya harus ada penelitian terlebih dahulu dari tim Kepurbakalaan. Sebelumnya telah ditemukan 8 lempengan dan sekarang dibawa ke Trowulan untuk diteliti. "Dibawa ke Balai Pelestarian Cagar Budaya Trowulan," ujarnya.
(shf)
tulis komentar anda