Menolak Dibawa Ambulans, Pria Positif Corona di Garut Pilih Naik Motor ke RS
Senin, 18 Mei 2020 - 12:10 WIB
GARUT - Rekaman peristiwa seorang pria positif terjangkit virus Corona (COVID-19) yang menolak diantar ambulans ke Klinik Medina Wanaraja menjadi video viral di media sosial. Dalam video, laki-laki tersebut bersikukuh naik motor sendiri ke tempat perawatan khusus pasien COVID-19 itu.
Informasi yang diperoleh menyebutkan, pria tersebut dinyatakan positif Corona berdasarkan rapid test di Pasar Karangpawitan, Garut. Peristiwa itu sendiri terjadi di Kecamatan Karangpawitan, Kabupaten Garut pada Rabu 13 Mei 2020.
Lantaran ditolak, petugas Dinkes Kabupaten Garut yang membawa ambulans terpaksa mengalah. Mereka mengikuti pria setengah baya itu dari belakang. Pasien positif Corona itu mengenakan kemeja hijau pupus celana hitam dan kopiah putih tanpa helm dengan santai mengendarai motor bebek.
Dalam video terdengar petugas medis yang berada di ambulans mengucapkan kalimat keprihatinan atas kejadian itu. "Assalamualaikum, saumur dumelah nepi ka kieu pasien ditungguan saeungap-eungap, pasien indit sorangan kana motor. (sudah lama-lama menunggu sampai sesak, pasien malah pergi sendiri naik motor). Dia adalah seorang reaktif," kata pria di video viral itu.
(Baca: 7 Hari Jelang Hari Raya, Pemudik Motor Ramaikan Jalur Pantura Cirebon)
Kepala Dinkes Jabar Berli Hamdani mengatakan, meski menolak naik ambulans, pria tersebut tetap bersedia diisolasi di Klinik Medina Wanaraja. "Muhun (iya). Benar pasien tersebut dikawal petugas medis dengan APD lengkap," kata Berli dikonfirmasi via pesan singkat, Senin (18/5/2020).
Berli mengemukakan, peristiwa ini berawal saat Gugus Tugas Penanggulangan COVID-19 Garut menggelar rapid test massal di Pasar Karangpawitan. Hasilnya, pria itu menunjukkan reaksi positif terhadap Corona.
Namun dia menolak saat akan dievakuasi dari rumahnya menggunakan ambulans. Petugas lalu mempersilakan pria itu mengendarai motor dan diikuti petugas dari belakang.
"Saat petugas datang ke rumah pasien dengan APD lengkap, orang itu mengambil kunci motor dan berangkat sendiri," ujar Berli.
(Baca: Masuk Zona Biru, Bupati Majalengka Tetap Ajukan PSBB Jilid 2)
Saat ini pria tersebut sudah berada di ruangan isolasi Klinik Medina menunggu pelaksanaan tes swab. "Sudah (diisolasi). Waktu itu (Rabu 13 Mei 2020), pasien yang mau diperiksa (tes swab). Hanya saja dia gak mau naik ambulans," tutur Berli.
Informasi yang diperoleh menyebutkan, pria tersebut dinyatakan positif Corona berdasarkan rapid test di Pasar Karangpawitan, Garut. Peristiwa itu sendiri terjadi di Kecamatan Karangpawitan, Kabupaten Garut pada Rabu 13 Mei 2020.
Lantaran ditolak, petugas Dinkes Kabupaten Garut yang membawa ambulans terpaksa mengalah. Mereka mengikuti pria setengah baya itu dari belakang. Pasien positif Corona itu mengenakan kemeja hijau pupus celana hitam dan kopiah putih tanpa helm dengan santai mengendarai motor bebek.
Dalam video terdengar petugas medis yang berada di ambulans mengucapkan kalimat keprihatinan atas kejadian itu. "Assalamualaikum, saumur dumelah nepi ka kieu pasien ditungguan saeungap-eungap, pasien indit sorangan kana motor. (sudah lama-lama menunggu sampai sesak, pasien malah pergi sendiri naik motor). Dia adalah seorang reaktif," kata pria di video viral itu.
(Baca: 7 Hari Jelang Hari Raya, Pemudik Motor Ramaikan Jalur Pantura Cirebon)
Kepala Dinkes Jabar Berli Hamdani mengatakan, meski menolak naik ambulans, pria tersebut tetap bersedia diisolasi di Klinik Medina Wanaraja. "Muhun (iya). Benar pasien tersebut dikawal petugas medis dengan APD lengkap," kata Berli dikonfirmasi via pesan singkat, Senin (18/5/2020).
Berli mengemukakan, peristiwa ini berawal saat Gugus Tugas Penanggulangan COVID-19 Garut menggelar rapid test massal di Pasar Karangpawitan. Hasilnya, pria itu menunjukkan reaksi positif terhadap Corona.
Namun dia menolak saat akan dievakuasi dari rumahnya menggunakan ambulans. Petugas lalu mempersilakan pria itu mengendarai motor dan diikuti petugas dari belakang.
"Saat petugas datang ke rumah pasien dengan APD lengkap, orang itu mengambil kunci motor dan berangkat sendiri," ujar Berli.
(Baca: Masuk Zona Biru, Bupati Majalengka Tetap Ajukan PSBB Jilid 2)
Saat ini pria tersebut sudah berada di ruangan isolasi Klinik Medina menunggu pelaksanaan tes swab. "Sudah (diisolasi). Waktu itu (Rabu 13 Mei 2020), pasien yang mau diperiksa (tes swab). Hanya saja dia gak mau naik ambulans," tutur Berli.
(muh)
tulis komentar anda