Sejak Awal Tahun, 429 Kejadian Bencana, 223 Orang Meninggal Dunia
Senin, 15 Februari 2021 - 06:48 WIB
BANDUNG - Sejak awal tahun 2021, Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) mencatat sebanyak 429 kejadian bencana yang terjadi di Indonesia. Bencana terjadi hampir di semua wilayah di Indonesia dengan korban meninggal dunia mencapai 223 orang.
Informasi yang dihimpun MNC News Portal berdasarkan infografis yang di release BNPB di account Twitter-nya, ratusan kejadian bencana itu terjadi sampai tanggal 14 Februari 2021 pukul 15.00 WIB.
Kejadian bencana alam yang mendominasi adalah bencana banjir, kemudian diikuti puting beliung dan tanah longsor. BNPB mencatat adanya 245 bencana banjir sejak 1 Januari 2021. Kemudian longsor 77, puting beliung 81 kejadian, gempa bumi 10 kejadian, gelombang pasang dan abrasi 8 kejadian, karhutla 8 kejadian, sementara erupsi gunung api dan kekeringan masih nihil.
Kejadian bencana terbanyak ada di pulau Jawa. Tertinggi ada di Jawa Barat dengan 93 kejadian, Jawa Tengah 74 kejadian, dan Jawa Timur 59 kejadian, dan Banten 19 kejadian. Sementara di luar Jawa tertinggi terjadi di NTB sebanyak 28 kejadian. Baca juga: Penjelasan BMKG Soal Puncak Musim Hujan dan Potensi Bencana
Bencana tersebut menimbulkan warga terdampak dan mengungsi sebanyak 2.683.241 jiwa. Sedangkan sebanyak 223 jiwa meninggal dunia dan 8 hilang serta 12.063 jiwa luka luka. BNPB mencatat 49.733 rumah mengalami kerusakan berat hingga ringan. Sementara sebanyak 1.275 fasilitas umum juga rusak.
Sebelumnya, pada periode 1-16 Januari 2021, BNPB mencatat ada 136 bencana alam terjadi di Indonesia. Adapun bencana alam terbanyak yang terjadi yakni banjir sebanyak 95 kejadian, tanah longsor 25 kejadian, puting beliung 12 kejadian, gempa bumi 2 kejadian, dan gelombang pasang 2 kejadian. Baca juga: Dampingi Wapres Tinjau Korban Banjir, Wagub: Tambang Liar Penyebab Bencana
Dari 136 bencana alam tersebut, menyebabkan 80 korban meninggal dunia dan 858 orang luka-luka. "Bencana alam ini sudah diprediksi oleh BMKG akibat dari fenomena alam, sehingga terjadi kenaikan curah hujan hingga 40%," kata Kepala Pusat Pengendalian Operasi BNPB Bambang Surya Putra.
Menurut dia, daerah yang memiliki ancaman bencana , mestinya waspada, lantaran puncak hujan diprediksi terjadi pada pertengahan Januari hingga Februari 2021. Kewaspadaan penting untuk memitigasi kemungkinan terjadinya bahaya dan proses evakuasi yang perlu dilakukan.
Informasi yang dihimpun MNC News Portal berdasarkan infografis yang di release BNPB di account Twitter-nya, ratusan kejadian bencana itu terjadi sampai tanggal 14 Februari 2021 pukul 15.00 WIB.
Baca Juga
Kejadian bencana alam yang mendominasi adalah bencana banjir, kemudian diikuti puting beliung dan tanah longsor. BNPB mencatat adanya 245 bencana banjir sejak 1 Januari 2021. Kemudian longsor 77, puting beliung 81 kejadian, gempa bumi 10 kejadian, gelombang pasang dan abrasi 8 kejadian, karhutla 8 kejadian, sementara erupsi gunung api dan kekeringan masih nihil.
Kejadian bencana terbanyak ada di pulau Jawa. Tertinggi ada di Jawa Barat dengan 93 kejadian, Jawa Tengah 74 kejadian, dan Jawa Timur 59 kejadian, dan Banten 19 kejadian. Sementara di luar Jawa tertinggi terjadi di NTB sebanyak 28 kejadian. Baca juga: Penjelasan BMKG Soal Puncak Musim Hujan dan Potensi Bencana
Bencana tersebut menimbulkan warga terdampak dan mengungsi sebanyak 2.683.241 jiwa. Sedangkan sebanyak 223 jiwa meninggal dunia dan 8 hilang serta 12.063 jiwa luka luka. BNPB mencatat 49.733 rumah mengalami kerusakan berat hingga ringan. Sementara sebanyak 1.275 fasilitas umum juga rusak.
Sebelumnya, pada periode 1-16 Januari 2021, BNPB mencatat ada 136 bencana alam terjadi di Indonesia. Adapun bencana alam terbanyak yang terjadi yakni banjir sebanyak 95 kejadian, tanah longsor 25 kejadian, puting beliung 12 kejadian, gempa bumi 2 kejadian, dan gelombang pasang 2 kejadian. Baca juga: Dampingi Wapres Tinjau Korban Banjir, Wagub: Tambang Liar Penyebab Bencana
Dari 136 bencana alam tersebut, menyebabkan 80 korban meninggal dunia dan 858 orang luka-luka. "Bencana alam ini sudah diprediksi oleh BMKG akibat dari fenomena alam, sehingga terjadi kenaikan curah hujan hingga 40%," kata Kepala Pusat Pengendalian Operasi BNPB Bambang Surya Putra.
Menurut dia, daerah yang memiliki ancaman bencana , mestinya waspada, lantaran puncak hujan diprediksi terjadi pada pertengahan Januari hingga Februari 2021. Kewaspadaan penting untuk memitigasi kemungkinan terjadinya bahaya dan proses evakuasi yang perlu dilakukan.
(don)
tulis komentar anda