Kampung Tangguh di Jawa Timur Embrio PPKM Mikro Berbasis Partisipasi Masyarakat
Senin, 08 Februari 2021 - 07:32 WIB
MADIUN - Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat ( PPKM ) di Jawa Timur menunjukkan hasil siginifan. Zona merah merah tinggal dua wilayah. Kendati demikian, Pemprov Jatim terus berupaya menekan penyebaran COVID-19 di provinsi ini.
Menurut Gubernur Khofifah Indar Parawansa, terdapat dampak signifikan dalam menekan penyebaran COVID-19 selama PPKM di Jawa Timur. Sesuai arahan Presiden Joko Widodo terkait PPKM Mikro, pihaknya berkomitmen melaksanakannya dengan modal sosial yang telah dipupuk sejak 8 bulan yang lalu, yakni Satuan Kampung Tangguh.
Baca juga: Terpapar Abu Vulkanik Gunung Raung, Bandara Internasional Banyuwangi Ditutup
"Jadi kami berkomitmen melaksanakan PPKM Mikro melalui salah satu embrio yang dimiliki sejak 8 bulan lalu yaitu Kampung Tangguh," terang Khofifah saat mengunjungi Kampung Tangguh Semeru Desa Ngale, Kecamatan Pilang Kenceng, Kabupaten Madiun, Minggu (7/2/2021).
Khofifah menjelaskan, Kampung Tangguh ini sendiri adalah inovasi yang telah diciptakan oleh Polda Jatim bersama dengan dukungan Pemprov Jatim, Kodam V Brawijaya, dan Pemerintah Kota/Kabupaten, Perguruan Tinggi, untuk menciptakan Satuan terkecil berbasis partisipasi masyarakat yang mampu bergotong-royong dalam penanganan COVID-19.
Inovasi ini sesuai dengan rekomendasi WHO bahwa penanganan COVID-19 harus dapat melibatkan partisipasi aktif masyarakat. Kampung Tangguh dapat berbasis RT, RW, kelurahan maupun desa.
Baca juga: Dear Kepala Daerah, Begini Skema PPKM Mikro Terbaru
"Kampung Tangguh yang sudah ada di Jatim ini tentunya adalah suatu bentuk kearifan lokal yang akan membantu masyarakat melaksanakan edukasi protokol kesehatan Covid-19," imbuh Khofifah.
Ditambahkan, kebersamaan dalam pelaksanaan kampung tangguh juga akan menciptakan empathy building dan social bonding dalam pelaksanaan PPKM Mikro serta untuk memutus mata rantai penularan COVID-19.
Untuk diketahui, per 7 Februari 2021, jumlah Kampung Tangguh di Jawa Timur telah mencapai 3.160 dan terus akan bertambah.
Berdasarkan Inmendagri no 3 tahun 2021, Jawa Timur termasuk dalam daerah yang mendapatkan instruksi melaksanakan PPKM Mikro dengan daerah prioritas Malang Raya, Surabaya Raya dan Madiun Raya. Pemberlakuan PPKM Mikro akan dilaksanakan tanggal 9-22 Februari 2021.
"Kami harapkan pelaksanaan PPKM Mikro ini nantinya bisa berjalan lancar di Jatim. Tentunya dengan dukungan seluruh elemen baik TNI, POLRI, serta masyarakat. Utamanya, dengan terus memperkuat dan memberdayakan keberadaan Kampung Tangguh yang memang sudah kita terapkan di Jatim," pungkas orang nomor satu di Pemprov Jatim ini
Menurut Gubernur Khofifah Indar Parawansa, terdapat dampak signifikan dalam menekan penyebaran COVID-19 selama PPKM di Jawa Timur. Sesuai arahan Presiden Joko Widodo terkait PPKM Mikro, pihaknya berkomitmen melaksanakannya dengan modal sosial yang telah dipupuk sejak 8 bulan yang lalu, yakni Satuan Kampung Tangguh.
Baca juga: Terpapar Abu Vulkanik Gunung Raung, Bandara Internasional Banyuwangi Ditutup
"Jadi kami berkomitmen melaksanakan PPKM Mikro melalui salah satu embrio yang dimiliki sejak 8 bulan lalu yaitu Kampung Tangguh," terang Khofifah saat mengunjungi Kampung Tangguh Semeru Desa Ngale, Kecamatan Pilang Kenceng, Kabupaten Madiun, Minggu (7/2/2021).
Khofifah menjelaskan, Kampung Tangguh ini sendiri adalah inovasi yang telah diciptakan oleh Polda Jatim bersama dengan dukungan Pemprov Jatim, Kodam V Brawijaya, dan Pemerintah Kota/Kabupaten, Perguruan Tinggi, untuk menciptakan Satuan terkecil berbasis partisipasi masyarakat yang mampu bergotong-royong dalam penanganan COVID-19.
Inovasi ini sesuai dengan rekomendasi WHO bahwa penanganan COVID-19 harus dapat melibatkan partisipasi aktif masyarakat. Kampung Tangguh dapat berbasis RT, RW, kelurahan maupun desa.
Baca juga: Dear Kepala Daerah, Begini Skema PPKM Mikro Terbaru
"Kampung Tangguh yang sudah ada di Jatim ini tentunya adalah suatu bentuk kearifan lokal yang akan membantu masyarakat melaksanakan edukasi protokol kesehatan Covid-19," imbuh Khofifah.
Ditambahkan, kebersamaan dalam pelaksanaan kampung tangguh juga akan menciptakan empathy building dan social bonding dalam pelaksanaan PPKM Mikro serta untuk memutus mata rantai penularan COVID-19.
Untuk diketahui, per 7 Februari 2021, jumlah Kampung Tangguh di Jawa Timur telah mencapai 3.160 dan terus akan bertambah.
Berdasarkan Inmendagri no 3 tahun 2021, Jawa Timur termasuk dalam daerah yang mendapatkan instruksi melaksanakan PPKM Mikro dengan daerah prioritas Malang Raya, Surabaya Raya dan Madiun Raya. Pemberlakuan PPKM Mikro akan dilaksanakan tanggal 9-22 Februari 2021.
"Kami harapkan pelaksanaan PPKM Mikro ini nantinya bisa berjalan lancar di Jatim. Tentunya dengan dukungan seluruh elemen baik TNI, POLRI, serta masyarakat. Utamanya, dengan terus memperkuat dan memberdayakan keberadaan Kampung Tangguh yang memang sudah kita terapkan di Jatim," pungkas orang nomor satu di Pemprov Jatim ini
(msd)
Lihat Juga :
tulis komentar anda