Sejak Pandemi, Konsumsi Listrik Sektor Kesehatan Meningkat Tajam
Jum'at, 05 Februari 2021 - 15:13 WIB
BANDUNG - Konsumsi listrik sektor kesehatan di Jawa Barat sejak pandemi COVID-19 tercatat mengalami peningkatan signifikan. Kenaikan ini tak lepas dari tingginya aktivitas jasa kesehatan setelah pandemi terjadi.
PLN Unit Induk Distribusi Jawa Barat (PLN UID Jabar) mencatat, selama tahun 2020, pelanggan besar bidang usaha kesehatan di Jawa Barat mengalami kenaikan konsumsi listrik yang siginfikan sebesar 8,15% dibandingkan dengan tahun 2019.
Manager Komunikasi PLN UID Jawa Barat, Iwan Ridwan menjelaskan, penjualan kWh tahun 2020 yang mengalami peningkatan utamanya adalah pelanggan besar bidang kesehatan. Meliputi Rumah Sakit, Pukesmas, dan Praktek dokter naik 7,19% menjadi 340.393.015 kWh. Sementara farmasi atau obat kesehatan naik 9,1% menjadi 355.827.943 kWh.
“Pandemi yang berlangsung sejak Maret 2020, membuat kebutuhan masyarakat akan suplemen, obat obatan dan berbagai alat kesehatan meningkat. Begitu pula rumah sakit, pukesmas, dan berbagai klinik yang melayani pemeriksaan kesehatan. Kondisi tersebut tentu membutuhkan dukungan operasional listrik, oleh karena itu konsumsi listrik bidang tersebut meningkat,” ujar Iwan, Jumat (5/1/2021). Baca Juga: Kapasitas Pembangkit PLN hingga Mei Bertambah 559,98 MW
Untuk Jawa Barat sendiri, pelanggan besar industri Farmasi/ Obat/ Kesehatan terbanyak ada di Cimahi (18 pelangan), Cikarang (17 pelanggan), dan Gunung Putri (17 pelanggan). Sedangkan pelanggan Rumah Sakit, Puskesmas, dan Praktek Dokter terbanyak ada di Bandung (27 pelanggan), Bogor (20 pelanggan) dan Bekasi (19 pelanggan).
Iwan menambahkan, selain bidang kesehatan, kenaikan konsumsi lisrik juga dialami oleh pelanggan besar bidang peternakan sebesar 2,7% menjadi 224.945.524 kWh; pergudangan sebesar 1,72% menjadi 57.843.605 kWh; dan pertanian, perhutanan, perkebunan, sebesar 1,44 % menjadi 113.966.573 kWh. “Meski dalam pandemi, pangan adalah kebutuhan primer masyarakat. Oleh karena itu, konsumsi bidang tersebut tumbuh,” imbuh Iwan.
Selain itu, peningkatan pada bidang pertanian dan peternakan tak lepas dari gencarnya sosialisasi program Electrifying Agriculture dan Electrifying Aquaculture yang dilakukan oleh PLN UID Jabar.
Lebih lanjut, jumlah pelanggan besar yang mengalami kenaikan konsumsi listrik pada tahun 2020 meliputi pelanggan farmasi/obat/kesehatan 105 pelanggan; rumah sakit/puskesma/praktek dokter 192 pelanggan; peternakan 142 pelanggan; pergudangan 59 pelanggan; dan pertanian, perhutanan, perkebunan 28 pelanggan.
Lihat Juga: Dukung Pemerintahan Prabowo, Cagub Jabar Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie Buat Program Telur Asih
PLN Unit Induk Distribusi Jawa Barat (PLN UID Jabar) mencatat, selama tahun 2020, pelanggan besar bidang usaha kesehatan di Jawa Barat mengalami kenaikan konsumsi listrik yang siginfikan sebesar 8,15% dibandingkan dengan tahun 2019.
Manager Komunikasi PLN UID Jawa Barat, Iwan Ridwan menjelaskan, penjualan kWh tahun 2020 yang mengalami peningkatan utamanya adalah pelanggan besar bidang kesehatan. Meliputi Rumah Sakit, Pukesmas, dan Praktek dokter naik 7,19% menjadi 340.393.015 kWh. Sementara farmasi atau obat kesehatan naik 9,1% menjadi 355.827.943 kWh.
“Pandemi yang berlangsung sejak Maret 2020, membuat kebutuhan masyarakat akan suplemen, obat obatan dan berbagai alat kesehatan meningkat. Begitu pula rumah sakit, pukesmas, dan berbagai klinik yang melayani pemeriksaan kesehatan. Kondisi tersebut tentu membutuhkan dukungan operasional listrik, oleh karena itu konsumsi listrik bidang tersebut meningkat,” ujar Iwan, Jumat (5/1/2021). Baca Juga: Kapasitas Pembangkit PLN hingga Mei Bertambah 559,98 MW
Untuk Jawa Barat sendiri, pelanggan besar industri Farmasi/ Obat/ Kesehatan terbanyak ada di Cimahi (18 pelangan), Cikarang (17 pelanggan), dan Gunung Putri (17 pelanggan). Sedangkan pelanggan Rumah Sakit, Puskesmas, dan Praktek Dokter terbanyak ada di Bandung (27 pelanggan), Bogor (20 pelanggan) dan Bekasi (19 pelanggan).
Iwan menambahkan, selain bidang kesehatan, kenaikan konsumsi lisrik juga dialami oleh pelanggan besar bidang peternakan sebesar 2,7% menjadi 224.945.524 kWh; pergudangan sebesar 1,72% menjadi 57.843.605 kWh; dan pertanian, perhutanan, perkebunan, sebesar 1,44 % menjadi 113.966.573 kWh. “Meski dalam pandemi, pangan adalah kebutuhan primer masyarakat. Oleh karena itu, konsumsi bidang tersebut tumbuh,” imbuh Iwan.
Selain itu, peningkatan pada bidang pertanian dan peternakan tak lepas dari gencarnya sosialisasi program Electrifying Agriculture dan Electrifying Aquaculture yang dilakukan oleh PLN UID Jabar.
Lebih lanjut, jumlah pelanggan besar yang mengalami kenaikan konsumsi listrik pada tahun 2020 meliputi pelanggan farmasi/obat/kesehatan 105 pelanggan; rumah sakit/puskesma/praktek dokter 192 pelanggan; peternakan 142 pelanggan; pergudangan 59 pelanggan; dan pertanian, perhutanan, perkebunan 28 pelanggan.
Lihat Juga: Dukung Pemerintahan Prabowo, Cagub Jabar Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie Buat Program Telur Asih
(don)
tulis komentar anda