BKPRMI Sulbar Bangun Musholla Darurat di Lombong

Senin, 01 Februari 2021 - 00:05 WIB
Para pengungsi terpaksa menjalankan ibadah salat di tenda pengungsian. Foto: SINDONews/Maman Sukirman
MAJENE - Musibah gempa bumi yang mengguncang Kabupaten Majene-Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) berkekuatan magnitude 6,2, Jumat (15/1/2021) masih menyisahkan duka bagi warga setempat.

Betapa tidak, guncangan gempa tidak hanya menelan korban jiwa, namun juga meluluhlantakkan gedung pemerintah, sekolah, fasilitas umum, rumah penduduk hingga rumah ibadah. Memasuki hari ke-16 pascagempa bumi, beberapa warga belum berani menetap di rumah mereka karena khawatir terjadi gempa susulan.





Apalagi, gempa berkekuatan M4,4 kembali mengguncang Majene dan sekitarnya, Minggu (31/1/2021), petang. Seperti yang dirasakan masyarakat di wilayah Kecamatan Malunda dan Ulumanda, mereka terpaksa menjalankan ibadah salat Jum'at dilokasi pengungsian pascagempa.



Ketua Dewan Pengurus Wilayah Badan Komunikasi Pengurus Remaja Masjid Indonesia (DPW BKPRMI) Sulawesi Barat, Suardi menyatakan, gempa bumi telah merusak ratusan masjid yang ada di Majene maupun di Mamuju.

Insya Allah, rumah ibadah yang rusak akibat gempa akan mendapatkan bantuan dari pemerintah. Kami sudah berkoordinasi dengan pemerintah agar rumah ibadah yang rusak diberikan bantuan rehabilitasi,” kata Suardi.



Maka dari itu, jajaran BKPRMI Sulbar akan meningkatkan komunikasi dengan pemerintah daerah agar fasilitas umum rumah ibadah mendapatkan perhatian khusus. “Kami telah ke lapangan sejak pascagempa dan banyak rumah ibadah yang hancur. Saat ini, kami membangun Musholla Darurat di Desa Lombong Timur agar masyarakat dapat beribadah dalam suasana kedaruratan," tandasnya.
(nic)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content